Nasional

Habib Luthfi: Warga Tarekat Harus Jadi Teladan dalam Menjaga Keutuhan NKRI

Selasa, 16 Januari 2018 | 01:22 WIB

Habib Luthfi: Warga Tarekat Harus Jadi Teladan dalam Menjaga Keutuhan NKRI

Habib Luthfi (Foto: Jatman Event).

Pekalongan, NU Online
Rais Aam Idaroh Aliyah Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (JATMAN) Habib Luthfi bin Yahya meminta kepada warga pengamal ajaran tarekat untuk menjadi teladan di tengah masyarakat dalam menjaga kerukunan dan keutuhan bangsaa Indonesia dengan mencontoh perilaku para ulama terdahulu yang ikut serta mendirikan Negara Kesatuan Republik Indinesia (NKRI).

Keterlibatan para ulama yang turut berupaya keras mendirikan NKRI yang di dalamnya mengandung berbagai keragaman mulai dari suku, bangsa, bahasa dan agama merupakan perwujudan rasa syukur mereka kepada Allah SWT.

“Dengan menyepakati NKRI para ulama kita telah membuang jauh-jauh rasa dengki, iri dan sifat-sifat tidak terpuji lainnya. Atas perilaku mulia mereka itu kemerdekaan Indonesia bisa terwujud, “ ujar Habib Luthfi saat Khotbah Iftitah (pidato pembukaan) Muktamar ke-12 JATMAN yang berlangsung di pendopo Kabupaten Pekalongan, Senin (15/1).

Dengan demikian lanjutnya, warga tarekat yang dalam kehidupan sehari-harinya mendapatkan bimbingan dari para mursyid dan pimpinan Jatman hendaknya selalu terpanggil jiwaraganya untuk mempertahankan NKRI sebagai wujud syukurnya kedapada Allah SWT.

Dia berharap warga tarekat yang memiliki potensi besar dalam membangun sebuah gerakan bakal dilirik oleh kekuatan-kekuatan politik yang saat ini tengah berkompetisi untuk memobilisasi dukungan suara di pentas demokrasi.

Namun, dia menambahkan kepada semuanya diingatkan gerakan tarekat di bawah Jatman bukan gerakan politik, karena Jatman bukan lembaga politik dan wahana untuk berpolitik. Politik Jatman adalah politik kebangsaan yang tak lain menjaga keutuhan NKRI.

Menurutnya, dalam meneladani perilaku mulia ulama terdahulu, warga tarekat tidak menghadapi kesulitan, karena setiap saat sudah terlatih bagaimana menyikapi berbagai perbedaan. Munculnya perbedaan cara mengamalkan ajaran tarekat oleh para mursyid kepada muridnya tidak sampai memunculkan gejolak.

“Karena warga tarekat di Indonesia yang terhimpun dalam Jatman meyakini ajaran-ajaran tarekat yang ada memiliki hubungan atau kesinambungan yang jelas. Jika dilacak sumbernya, sama-sama dari ajaran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW,” tutur Habib Luthfi. 

Kegiatan Muktamar XII Jatman yang berlangsung hingga Kamis Mendatang membahas berbagai persoalan organisasi dan ekonomi keummatan yang terbagai dalam 7 komisi, antara lain Komisi Majelis Ifta’ , Komisi Organisasi, Komisi Program, Komisi Rekomendasi, Komisi Ekonomi , Komisi Muslimat dan Komisi Mahasiswa Ahlith Thariqah An Nahdliyyah (MATAN). (Abdul Muiz/Fathoni)


Terkait