Nasional

​​​​​​​KH Masduqi Abdurrahman Rutin Mengasuh Pengajian Tafsir Al-Ibriz Sejak 1967

Sabtu, 11 Februari 2023 | 09:00 WIB

​​​​​​​KH Masduqi Abdurrahman Rutin Mengasuh Pengajian Tafsir Al-Ibriz Sejak 1967

KH Ahmad Masduqi Abdurrahman saat mengasuh pengajian kitab Tafsir Al-Ibriz di Pondok Pesantren Perak, Jombang. (Foto: tangkapan layar Youtube Pondok Perak)

Jombang, NU Online

Setiap Jumat pagi, sekitar pukul 05.30 WIB, para jamaah pengajian kitab Tafsir Al-Ibriz di Pondok Pesantren Putra Putri Roudhotu Tahfidzil Qur’an Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur mulai berdatangan.


Para jamaah tersebut berkumpul di depan KH Ahmad Masduqi Abdurrahman untuk mendengar pembacaan tafsir Al-Ibriz hingga pukul 07.00 WIB. Pada Jumat, 10 Februari 2023, KH Masduqi membaca tafsir Al-Ibriz juz 11.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Setelah salam, jamaah pengajian diajak kirim Al-Fatihah untuk Nabi Muhammad saw, sahabat, KH Bisri Musthofa (penulis kitab Tafsir Ibriz), ulama, dan kaum muslimin, lalu doa bersama.


Menurut putra Kiai Masduqi, Gus Muhammad Syarifuddin Ahmad, pengajian tafsir Ibriz merupakan salah satu rutinan Kiai Masduqi yang terus dijaga selama puluhan tahun sejak 1967 hingga saat ini. Selama Kiai Masduqi sehat dan tidak ada halangan besar, maka ngaji tafsir Ibriz tetap dilakukan.


Dalam proses mengaji, Kiai Masduqi banyak menggunakan bahasa Jawa, karena mayoritas jamaahnya berbahasa Jawa. Para santri juga ikut serta mengaji bersama KH Masduqi.


"Ngaji rutin kitab tafsir Ibriz ini sudah dimulai sejak tahun 1967," tegas Gus Syarifuddin, Jumat (10/2/2023). Ngaji rutinannya itu ditayangkan di channel Youtube Pondok Perak.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Gus Didin, sapaan akrabnya, menambahkan jika jamaah yang mengikuti kajian rutinan tafsir Ibriz ini bukan hanya dari Jombang, tapi juga dari daerah sekitar, termasuk dari alumni. Bagi alumni, ngaji rutinan tersebut selain menambah ilmu, juga dijadikan ajang silaturahim dan reuni.


Tafsir Ibriz merupakan karya KH Bisri Musthofa dari Rembang, Jawa Tengah yang berbahasa Jawa. Tafsir Al-Ibriz memuat penafsiran ayat lengkap 30 juz. "Kalau jamaah yang ikut ngaji dari Jombang dan sekitarnya, tapi ada juga yang dari luar Jombang seperti Nganjuk, Kediri, Mojokerto," terang Gus Didin.


Dikatakan dia, sistem ngaji tafsir Al-Ibriz ini menggunakan model guru membaca lalu dijelaskan maksud kata yang dibaca. Setelah khatam hingga juz 30, maka akan diulang kembali.


Kiai Masduqi merupakan salah satu tokoh agama sepuh di Kabupaten Jombang. Sehingga ngajinya banyak diikuti jamaah. KH Ahmad Masduqi Abdurrahman lahir pada tahun 1936 dan dikaruniai 12 orang anak (3 wafat).


Bagi Kiai Masduqi mengaji kitab Al-Ibriz ibarat membaca Al-Qur'an sekaligus maknanya. Sosok kiai sepuh ini memang dikenal selalu membaca Al-Qur'an dan amalan yang sering diberikan ke jamaah juga membaca kitab suci Al-Qur'an.


Tak mengherankan di usia 87 tahun, Kiai Masduqi masih terlihat sehat dengan suara lantangnya. Selain itu, masih aktif mengikuti kegiatan di berbagai tempat di Jombang maupun luar Jombang.


"Amalan rutinan sekaligus nasihat yang sering disampaikan yaitu dalam sehari minimal nderes (baca Al-Qur'an 200 ayat), insya Allah awet sehat," tandas Gus Didin.


Nama Kiai Masduqi Abdurrahman mencuat ketika Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf mencium tangannya di salah satu sudut pintu utama Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Kiai Masduqi terlihat menghamparkan sajadah warna hijaunya sembari wirid dan zikir, Selasa (7/2/2023) pagi menjelang puncak peringatan harlah 1 Abad NU.


Kontributor: Syarif Abdurrahman

Editor: Fathoni Ahmad