Nasional

Tiga Kunci Sukses Dagang Cara Rasulullah

Senin, 28 Oktober 2019 | 12:00 WIB

Tiga Kunci Sukses Dagang Cara Rasulullah

Pengasuh Pesantren API Tegalrejo, Magelang, KH Yusuf Chudlori (Foto: NU Online/Ajie)

Solo, NU Online
Pengasuh Pesantren API Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, KH Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) mengatakan, Nabi Muhammad SAW merupakan sosok yang mandiri, bahkan sedari kecil ketika menjadi yatim piatu dan diasuh pamannya, nabi menggembala kambing.
 
“Panutan kita, Rasulullah SAW, enterpreneur sejati. Kita lebih beruntung  dari Nabi. Sampean masih punya bapak ibu. Minimal lahir masih ada bapak ibu. Rasul lahir, tidak punya bapak dan ibu. Setelah itu diasuh pamannya. Rasul menggembala kambing sejak kecil,” terang Gus Yusuf pada acara Ngaji Ekonomi Kreatif di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muayyad, Laweyan Kota Solo, Sabtu (26/10).
 
Kemudian, beranjak dewasa, rasul ikut berkeliling dagang bersama pamannya. Menjadi seorang sales keliling Jazirah arab. “Maka, jangan anggap remeh profesi sales. Ketika menginjak remaja, Rasul sudah paham peta perekonomian Jazirah Arab. Ketika masuk pasar Makkah sudah terkenal sebagai pengusaha sukses. Usia 25 tahun terkenal pengusaha sukses,” ungkap Gus Yusuf.
 
Namun, untuk menapaki jalan kesuksesan tersebut, diiringi karakter penting yang ada pada diri nabi, yakni kejujuran dan amanah. “Pertama, harus jadi orang jujur. Kemudian juga amanah. Bisa dipercaya itu kuncinya. Mula wong Jawa, mbah-mbah nduwe pesen. Asal ana jenang, ana jeneng! Maka tulung dijaga jenenge” pesan dia.
 
Hal yang tak kalah penting, menurut Gus Yusuf, untuk mencapai kesuksesan dibutuhkan karakter istiqamah atau konsisten dalam mengerjakan sesuatu. “Anda pulang dari pesantren diniati menjadi pengusaha. Skill ilmu dan doa. Sampean sudah lengkap. Syarate istiqamah, konsisten,” ujarnya.
 
Dalam acara tersebut, turut hadir dua narasumber lain, yakni putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka dan Tyovan Ari Widagdo pemilik Bahaso.com.
 
Ketua panitia Hari Santri Kota Solo Agus Riyanto, Ahad (27/10) menjelaskan, ngaji Ekonomi Kreatif ini merupakan salah satu rangkaian acara untuk menyemarkkan peringatan Hari Santri 2019 di Kota Solo. Beberapa kegiatan lain juga diselenggarakan, di antaranya upacara, pagelaran Wayang Wali, Jalan Sehat, Pesantren Expo, dan ditutup dengan acara shalawat dan pengajian yang diisi oleh KH Abdul Kholiq Arif di Stadion Sriwedari, Ahad (27/10) malam.

Kontributor: Ajie Najmuddin
Editor: Abdul Muiz