Warta

Guru Pesantren Pelajari Kehidupan Muslim Kota Batley Inggris

Kamis, 6 Maret 2008 | 04:33 WIB

Batley, NU Online
Para guru pesantren yang menjadi peserta Education Management Training di Leeds Senin (3/3) melakukan studi banding ke madrasah yang dikelola oleh Mount Pleasant Islamic Trust di Kota Batley, Inggris.

Madrasah yang mempunyai 800 siswa ini dikelola oleh warga Inggris keturunan India dan Pakistan. Studi banding dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pendidikan Islam di Inggris.

<>

Kota Batley merupakan wilayah yang mempunyai cukup banyak komunitas muslim. Sampai-sampai terdapat anggota DPR Pusat beragama Islam yang berasal dari daerah tersebut. Di sana terdapat 12 masjid yang semuanya mempunyai madrasah (diniyyah) termasuk Masjid Madina yang dikelola Mount Pleasant Islamic Trust. Masjid Madina dulunya merupakan gereja yang dibeli oleh pengurus yayasan.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Kepala Sekolah Madrasah Zakariya Akudi menjelaskan pendidikan Islam yang dilaksanakan menekankan pada pengajaran Al-Quran dan peribadatan Islam ala madzhab Hanafi. Peserta didik juga diajarkan pentingnya toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman masyarakat Inggris yang plural.

Zakariya menambahkan, pelaksanaan ajaran Islam di Inggris terutama di Kota Batley sudah cukup berjalan dengan baik bahkan mengalami perkembangan positif dalam beberapa tahun terahir. Sebagai contoh, dalam hal penguburan jenazah orang Islam yang meninggal, saat ini sudah bisa langsung dilakukan dengan segera pada hari itu juga.

 “Masyarakat, termasuk para petugas rumah sakit sekarang sudah lebuh dapat memahami tata cara kehidupan Islam. Sehingga jenazah dapat langsung dikuburkan, tidak harus menunggu sampai seminggu sebagaimana pada masa lalu,” ungkap Zakaria.

Madrasah-madrasah di Kota Batley didirikan untuk menampung anak-anak muslim yang berasal dari keluarga keturunan India, Bangladesh dan Pakistan.  Pendidikan dilaksanakan selama 2 jam setiap hari (jam 17.00-19.00) kecuali pada hari Minggu. Peserta didik merupakan siswa sekolah umum yang kurang sekali mendapatkan pendidikan agama Islam di sekolahnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

“Anak-anak sekolah umum kita didik di madrasah agar mendapatkan pengajaran agama Islam yang cukup dan mempunyai karakter  sebagai seorang muslim. Karena anak yang sudah mendapatkan pendidikan Islam di madrasah biasanya tidak terlalu terpengaruh oleh nilai dari luar. Atau kalaupun sedikit menyimpang pada akhirnya akan kembali ke jalan Islam,” tambah Zakaria. (idy)


Terkait