Warta

Kang Said: NU Tidak Radikal, Bukan Pula Liberal

Kamis, 28 April 2011 | 08:00 WIB

Jakarta, NU Online
Sikap NU yang memosisikan diri di tengah-tengah ideologi yang ekstrem adalah pengorbanan yang luar biasa. “Sikap NU yang tasamuh (toleran), tawazun (seimbang), dan tawassuth (moderat) adalah hal yang tidak mudah. Karena sering mendapatkan tekanan dan tantangan dari banyak pihak,” kata Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj, di Jakarta, 28 April 2011.

Dengan posisinya yang moderat, NU sering mendapatkan serangan dari banyak pihak. Menurut pria yang akrab disapa Kang Said ini, hal itu sangat wajar karena moderat adalah posisi yang tidak mudah. “Saya tegaskan, NU tidak radikal, bukan pula liberal. NU ada di tengah dengan tetap memegang teguh akidah ahlussunnah wal jamaah,” tegas doktor lulusan Ummul Qura ini.
gt;
Nahdlatul Ulama sebagai ormas Islam terbesar akan terus menjalankan perilaku yang diajarkan Rasulullah. Kang Said menjelaskan, Nabi Muhammad diutus dengan mengemban tugas profetik atau tugas suci untuk menyempurnakan akhlak manusia.

“Tentu saja ini tugas yang  sangat berat, dan misi yang hampir mustahil  karena mengembangkan akhlak atau moralitas di tengah masyarakat dengan budaya jahiliyah yang sangat mapan, dengan sistem sosial yang diskriminatif, sistem ekonomi yang menghisap, sistem kekuasaan yang menindas, dan sistem keagamaan yang penuh kemusyrikan,” lanjut Kang Said.

Masalah yang dihadapi Nabi tersebut sedemikian kompleks dan mengakar. Pembongkaran dan perombakan yang diemban dalam tugas profetik Nabi Muhammad ialah menggantinya dengan sistem kehidupan baru yang lebih adil dan manusiawi.

Kang Said juga menegaskan komitmen NU dalam menjaga esensi kemanusiaan dalam berbangsa dan negara di tengah realitas kemajemukan. “Maka kita perlu menyadari bahwa seseorang tidak mungkin dapat melangkah sendirian tanpa orang lain. Semua kelompok masyarakat mempunyai hak dan kewajiban yang sama di mata hukum. Komitmen berbangsa dan bernegara berarti komitmen untuk tidak melakukan penindasan, diskriminasi, serta aksi kejahatan lainnya terhadap kelompok anak bangsa sendiri, hingga bangsa dan negara lain,” pungkas Kang Said. (bil)


Terkait