Warta

Kopontren Sidogiri, Sukses dengan Meneladani Sifat Rasul

Kamis, 23 Agustus 2007 | 03:37 WIB

Jakarta, NU Online
Koperasi Pondok Pesantren Sidogiri di Pasuruan merupakan salah satu contoh sukses pengelolaan koperasi di lingkungan pesantren. Usaha ekonomi kerakyatan ini telah mampu menggerakkan ekonomi masyarakat ditingkat Jawa Timur dengan menggunakan prinsip dan meneladani sifat-sifat yang dimiliki oleh Rasulullah.

“Kita menerapkan manajemen rasul, yaitu siddiq, amanah, tabligh, dan fathonah. Siddiq artinya jujur, amanah artinya dapat dipercaya, tabligh biasanya diartikan transparasi, dan fathonah diartikan professional,” tutur  KH Mahmud Ali Zain, Mantan Ketua Kopontren Sidogiri yang saat ini menjadi ketua Rabithah Maahid Islamiyah (RMI).
 <>;
Di lingkungan Ponpes Sidogiri terdapat tiga unit koperasi yang masing-masing berdiri sendiri, namun semuanya berkantor pusat di Sidogiri. Kopontren Sidogiri, berdiri sejak 1961 yang merupakan koperasi serba usaha berupa perdagangan, percetakan dan lainnya dan sudah memiliki 13 cabang.

Pada tahun 1997, para asatidz mendirikan koperasi BMT syariah dengan nama Muamalah Masholihul Ummah (MMU). Dengan modal awal 13.5 juta yang dihimpun dari 200 santri, pada laporan keuangan Maret 2007, asetnya telah mencapai 24 Milyar dengan total nasabah sekitar 8000 orang dengan 17 cabang.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Selanjutnya pada tahun 2000 didirikan BMT Usaha Gabungan Terpadu (UGT) dengan badan hukumnya dari propinsi yang memungkinkannya untuk beroperasi di seluruh Jawa Timur. Pada Maret 2007, asetnya sudah 34 Milyar dengan total nasabah mencapai 18.000 lebih dengan 40 cabang. Baik UGT maupun MMU semuanya dikelola secara syariah.

Dikatakan oleh Mahmud yang juga anggota DPD ini bahwa pengelolaan koperasi semuanya sudah terkomputerisasi dan laporan keuangannya sudah menggunakan standar akuntansi dan diaudit oleh akuntan publik.

“Setiap tahun kami mengadakan Rapat Aanggota Tahunan (RAT), tidak keluar dari bulan Januari untuk menentukan amanah. Ini menunjukkan kita dipercaya dan sekaligus menunjukkan profesionalisme dan transparasi. Akuntabilitas jelas. Jadi ini diantaranya landasannya,” katanya.

Guna meningkatkan kualitas pengelolaan koperasi, tak segan-segan fihak pesantren mengundang para akademisi untuk memberi masukan sesuai dengan ilmu yang mereka miliki.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

“Profesionalisme dibina oleh akademisi, praktisi melaksanakan apa yang dibina sekaligus tahu lapangannya. Jadi tetap dibangun diatas kepercayaan, sebab ini lembaga keuangan yang paling utama memang kepercayaan,” katanya.

Kerjasama dengan fihak perbankan syariah juga dilakukan. “Kami minta tenaganya bagaimana mengatasi kredit macet, bagaimana service excellence, jadi hal-hal yang bersifat profesionalisme kami juga belajar dari luar.

Dalam upaya pengembangan usaha, Kopontren Sidogiri selalu memanfaatkan jaringan alumni. Salah satu persyaratan untuk mendirikan cabang adalah harus ada alumni yang terlibat didalamnya. Namun untuk pelayanannya, bukan hanya alumni, yang jumlahnya tidak terlalu banyak banyak. Jika dijumlahkan antara nasabah 16.000 untuk UGT dan 8.000 untuk MMU, semuanya sudah 24.000 orang.

Sementara itu, untuk permodalan, kini MMU dan UGT telah dipercaya oleh beberapa bank syariah seperti BNI Syariah, Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri (BSM) dan lainnya. Penawaran dana dari BTN Syariah juga baru diproses karena sebelumnya belum butuh.
 
BNI Syariah sudah empat kalinya mengucurkan dana dengan nilai pertama 500 juta, 1.5 Milyard, 500 juta lagi dan terakhir 1 Milyard. BSM juga sudah keempatnya, pertama 1 M, kemudian 1.5 menjelang habis ini diberi 1 M dan sekarang sudah menawarkan pinjaman baru lagi.

“Ini berarti kalau sudah dipercaya bank, berarti dianggap baik manajemennya, akuntansinya transparan sehingga enak kita hubungan dengan mereka. Dan bank yang kita minta adalah bank syariah semua. Selain syariah kami tidak menghubungi,” tegasnya.

Tak lupa, Mahmud menuturkan bahwa kewajiban zakat juga telah dikeluarkan untuk mereka yang berhak. Untuk UGT telah membagikan zakat senilai 137 juta sedangkan MMU senilai 103 juta. (mkf)


Terkait