Warta

Kuliah Mahal, Mahasiswa Malah Tawuran

Selasa, 7 September 2004 | 09:22 WIB

Jakarta, NU Online
Ditengah-tengah keprihatinan atas mahalnya biaya kuliah yang menyebabkan banyak orang hanya bisa bermimpi, puluhan mahasiswa dari Universitas Kristen Indonesia terlibat tawuran dengan mahasiswa Universitas Persada Indonesia (07/09).

Kedua universitas yang bertetangga tersebut terletak di Jl. Diponegaro. Di depan rumah sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM). Tawuran tersebut menyebabkan lalu lintas macet total selama kurang lebih satu jam.

<>

Tak diketahui sebabnya, tiba-tiba puluhan mahasiswa dari kedua universitas tersebut berhamburan keluar membentuk barisan. Dengan menggunakan batu dan tongkat seadanya, mereka saling serang. Terlihat beberapa orang terkena lemparan. Namun tidak ada yang mengalami luka serius.

Beberapa dosen UKI berusaha menenangkan mahasiswanya. Namun demikian, mereka tetap mempertahankan posisi yang ada dan tidak mengundurkan mahasiswanya karena takut juga diundurkan, lawan akan masuk ke kampus UKI dan merusak mobil-mobil yang ada.

Hanya terlihat beberapa polisi yang tidak mampu mengatasi keadaan. Bahkan seorang polisi yang berusaha memisah dengan memasukkan mobilnya ke tengah-tengah tawuran malah mobilnya dipukuli mahasiswa sehingga terpaksa mengundurkan diri dan diam saja sambil menunggu bantuan. Baru sejam kemudian baru terlihat puluhan polisi yang memisahkan keduanya sehingga masing-masing pihak berhamburan masuk ke kampus masing-masing.

Salah seorang polisi yang ditemui NU Online tentang lambatnya pasukan pengaman tersebut nyatakan. “Yang kami urusi kan bukan disini saja mas, banyak sekali demo di Jakarta ini,” ungkapnya.

Kedua Universitas tersebut sejak lama sering terlibat dalam tawuran. Udin, pedagang di RSCM mengungkapkan bahwa kurang dari sebulan yang lalu, juga terdapat tawuran antar dua lembaga pendidikan tinggi tersebut. Pernyataan tersebut juga diamini oleh beberapa mahasiswa UKI.

Seringnya tawuran pelajar dan mahasiswa tersebut telah menimbulkan keprihatinan banyak pihak. Mustasyar PBNU KH Syeikh Muhtar Muda Nasution menginginkan agar pendidikan agama dan akhlak di Indonesia ditingkatkan.(mkf)

 


 


Terkait