Warta

Lima Negara Anggota Tetap DK PBB Pecah dalam Dua Kubu

Rabu, 3 Mei 2006 | 07:07 WIB

Paris, NU Online
Lima negara anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia, China, dan Jerman mengadakan perundingan di Paris, Selasa (2/5) mengenai soal nuklir Iran. Perundingan itu belum juga menghasilkan kata sepakat mengenai sanksi yang akan dijatuhkan kepada Iran. Demikian sumber Reuters melaporkan.

Lima negara yang mempunyai kekuatan veto di DK PBB terbelah dalam dua kubu. Amerika Serikat, Inggris dan Perancis setuju pengenaan sanksi atas Iran, sementara Rusia dan China secara resmi menyatakan bahwa mereka tak akan mendukung pengenaan sanksi dan aksi militer atas Iran.

<>

Menurut rencana, pertemuan lima negara itu juga akan diadakan di New York Senin depan yang diharapkan dapat menghasilkan resolusi DK PBB yang diterima semua pihak.

Pertemuan Paris itu merupakan yang pertama kali bagi kelima negara itu sejak Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) melaporkan ke DK PBB, Jumat (28/4), bahwa Iran menolak menghentikan program pengayaan uraniumnya.

Pejabat senior AS, Nicholas Burns setelah pertemuan itu mengatakan, seluruh negara yang tergabung dalam DK PBB sepakat bahwa Iran harus segera menghentikan pengayaan uraniumnya, dan menyetujui DK PBB untuk membahas resolusi yang bisa diterima kedua belah kubu.

Burns juga mengungkapkan kekesalannya atas sikap Rusia dan China yang menentang AS dan sekutu Eropanya, Inggris, Perancis, dan Jerman. “Inilah saatnya bagi negara-negara itu mengambil tanggung jawab, terutama negara-negara yang memiliki hubungan dekat dengan Iran,” tandasnya.

Empat negara Barat ini mansinyalir, Iran akan membuat senjata nuklir dalam program pengembangan enegri atom. Mereka juga meminta pemberlakuan Pasal 7 Piagam PBB, yang bisa berarti penjatuhan sanksi atau serangan militer sebagai langkah untuk menghentikan seluruh aktifitas program nuklir Iran. (dar)


 


Terkait