Warta

LKKNU Kampanyekan Hidup Sehat di Madrasah

Kamis, 10 Mei 2007 | 09:40 WIB

Jakarta, NU Online
Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan di lingkungan madrasah, Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) akan mengkapanyekan program hidup sehat di lingkungan madrasah.

Sekretaris LKKNU Rusdin M Nur menjelaskan program ini terinspirasi melihat kondisi di banyak pesantren dan madrasah yang masih membutuhkan dukungan dalam menciptakan lingkungan sehat di institusinya masing-masing.

<>

Untuk sementara, program ini mengambil fokus di 5 madrasah yang berlokasi di Kec. Pancoran Mas mencakup 3 madrasah dan di Kec. Sawangan mencakup 2 madrasah. Keduanya masuk wilayah Kodya Depok. Program ini terselenggara bekerjasama dengan Learning Assistance Program for Islamic Schools (LAPIS) dengan jangka waktu 6 bulan.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Pada tanggal 3 Mei lalu, tim LKKNU telah melakukan survey ke lapangan untuk melihat kondisi dan melakukan need assessment. Selanjutnya hasil survey tersebut dibahas dalam workshop dengan mengundang peserta dari depkes, diknas, depag dan konsultan yang memberikan masukan. Kegiatan ini diselenggarakan di hotel Mega Proklamasi, Kamis.

Dari temuan yang dipaparkan oleh tim survey, lima madrasah yang nantinya akan menjadi sasaran program kondisi sarana dan prasarana kesehatannya memang memprihatinkan.

“Ada madrasah yang tidak memiliki WC atau toilet sehingga mereka harus menumpang di masjid atau di rumah penduduk. Yang memiliki WC kondisinya juga memprihatinkan karena bau atau bangunannya tidak memadai, tutur Atik yang menjadi program orfficer kegiatan ini.

Fasilitas UKS yang seharusnya menjadi standar bagi sekolah juga belum ada dibeberapa madrasah yang menjadi fokus program. Jika ada, perannya tidak maksimal atau tidak ada ruangan untuk itu.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Dari workshop tersebut dapat diambil kesimpulan terdapat dua faktor yang menyebabkan tradisi hidup sehat madrasah. Pertama adalah faktor perilaku yang menjadi kebiasaan sedangkan faktor kedua adalah sarana dan prasarana yang belum memadai untuk menunjang hidup sehat.

Untuk menunjang program ini, LKKNU akan memberikan pelatihan kepada kepala sekolah, guru dan komite sekolah untuk memberikan kesadaran dan memotivasi mereka dalam menjalankan hidup sehat.

Sebagai pendukung, LAPIS akan memberikan dana stimulus kepada masing-masing madrasah untuk membangun sarana dan prasarana. Karena sifatnya sebagai stimulus, maka dana tersebut baru bisa dicairkan setelah ada dana dari sumber lain yang tersedia, entah dari masyarakat atau pemerintah.

Karena kebersihan dan lingkungan sehat menyangkut banyak fihak, termasuk murid dan orang tua murid, maka program ini didesain secara partisipatoris dengan pendekatan bottom up atau mencari masukan-masukan apa yang perlu dijalankan agar program ini berhasil. (mkf)


Terkait