Warta

PBNU Diminta Bentuk Forum Komunikasi Politisi NU

Kamis, 31 Januari 2008 | 12:20 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) diminta untuk membentuk forum khusus yang beranggotakan para kader NU yang berkecimpung di dunia politik. Forum diharapkan dapat menyatukan aspirasi NU di parlemen.

Demikian dalam Dalog Publik bertema "Membangun Sinergi Kader-Kader Politik NU di Parlemen" yang diselenggarakan oleh Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) Ke-82 NU di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (31/1). Sejumlah politisi NU lintas partai hadir dalam dialog publik itu.<>

Dialog publik itu secara khusus mendatangkan Wakil Rais Aam PBNU Prof Dr KH Thalchah Hasan untuk memberikan pengarahan kepada para politisi NU.

Kiai Thalchah mengatakan, orientasi politik dari para kader NU di parlemen saat ini telah terpecah. Sebagian masih tetap berpegang pada prinsip-prinsip NU untuk melayani umat, sebagian bergeser untuk mendapatkan kekuasaan dan kekayaan.

"Kita semestinya punya semacam 'sapta marga' yang bisa mengumpulkan semua politisi NU di parlemen meskipun berbeda-beda fraksi," kata Kiai Thalchah.

Para pentolan PKB yang hadir dalam dialog publik itu antara lain Muhaimin Iskandar yang juga Ketua Umum DPP PKB, Masduki Baidlowi, Taufuqurrahman Saleh, Effendi Choiri, dan Anisa mahfudz. Sekjen DPP PKB Yenni Abdurrahman Wahid juga hadir dalan pertemuan itu.

Sementara dari PPP hadir Arif Mudatsir Mandan, Khozin Chumaidi, dan Endin AJ Sofihara. Dari PDIP hadir Hasib Wahab, dan dari Partai Golkar langsung diwakili oleh Slamet Effendi Yusuf. Moderator dialog publik Masduki Baidlowi mengatakan, para kader NU yang berada di PKS dan Partai Demokrat berhalangan hadir.

Hasib Wahab (Gus Hasib) dari PDIP mengatakan, para kader NU di parlemen memang tidak kompak menyuarakan aspirasi dari warga Nahdliyyin dan lebih terikat pada garis politik ya ada di partainya masing-masing. "Kalau tidak nurut partai nanti bisa direcall," katanya.

Dikatakannya, forum komunikasi para kader NU di parlemen perlu segera dibentuk oleh PBNU untuk sebagaimana pernah diamatkan dalam Muktamar Ke-30 NU di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri.

Slamet Effendi Yusuf dari Partai Golkar mengharapkan para kader NU di parlemen bisa bersinergi dalam menelurkan berbagai kebijakan yang terkait dengan kepentingan warga Nahdliyyin, terutama terkait persoalan pendidikan, dakwah, dan sosial-ekonomi.

"kalau perlu kita harus berani berbeda dengan fraksi kita untuk kepentingan semacam itu," kata politisi senior Partai Golkar itu.

Endin Aj Sofihara dari PPP menambahkan keinginan untuk membentuk forum komunikasi yang difasilitasi oleh PBNU adalah sebagai bentuk kegelisahan para kader NU di parlemen.

Menurut Endin, identifikasi kader NU di parlemen saat ini memang sudah semakin sulit dilakukan karena para politisi NU sudah berbaur dengan politisi kebanyakan. "Simbol NU-nya sudah tidak nampak apalagi pola yang lebih strategis dari perjuangnnya," katanya.

Kiai Thalchah mengatakan, apa yang disampaikan oleh para kader NU di parlemen terutama soal pembentukan forum komunikasi politik itu akan dibicarakan dalam rapat PBNU. Ketua FKB Effendy Choiri yang juga penggagas acara itu, saat menutup dialog mengatakan, acara serupa akan dilanjutkan di sekretariat PPP.(nam)


Terkait