Warta

Perlu Strategi Khusus Tingkatkan Political Impact NGO

Sabtu, 25 September 2004 | 14:37 WIB

Jakarta, NU Online
Seminar On Advocacy and Political Capacity Building of Civil Society Organization in Indonesia yang diselenggarakan PP Lakpesdam bersama Ford Foundation pada 21 - 25 September 2004 merupakan satu usaha untuk mengevaluasi political impact aktivitas NGO bagi masyarakat.

“Kami melakukan satu training yang memberi input bagi NGO dengan starting point yang lebih strategis dan efektif untuk memperoleh political impact yang diharapkan dan kerja-kerja yang lebih sesuai dengan kondisi-kondisi lokalitas,” ungkap Lilis Nurul Husna, Ketua Panitia Seminar dari Lakpesdam NU kepada NU Online.

<>

Memang sebelumnya ada asumsi bahwa kerja-kerja yang dilakukan oleh NGO untuk mendorong demokrasi, political impactnya dianggap kurang kuat, walaupun ketika dilakukan penilaian seperti usaha penyadaran, menciptakan collective power di tingkat civil society, cukup memperkuat demokrasi.

“Akan tetapi memang NGO tidak bisa mengklaim bahwa mereka adalah civil society sendiri karena ada elemen-elemen lain seperti social movement, lokalitas, dll,” tambahnya.

Seminar ini juga digunakan sebagai ajang untuk mengevaluasi dan menyusun strategi NGO di masa mendatang. Materi training juga diisi konsep power, demokrasi, power analisis, political impact itu sendiri, lalu strategi-strategi advokasi, bukan hanya advokasi kasus, tapi advokasi kebijakan.

Beberapa pembicara yang didatangkan dari luar negeri adalah dalam rangka untuk membedah strategi disamping melihat pengalaman dari negera lain yang berbeda-beda. Pengalaman ini dapat dijadikan cermin untuk konteks Indonesia sehingga dapat digunakan untuk menyusun strategi-strategi yang bisa dilakukan.

“Karena itulah dari kajian tersebut dihasilkan 11 strategi untuk bisa menginspirasi gerakan NGO ke depan supaya lebih kuat. Beberapa strategi meliputi repolitisi yang dicontohkan dengan kasus Akbayan di Philipina, mastering person, supporting group, dll.” tambahnya.

Peserta seminar ini merupakan sekelompok NGO yang tergabung dalam Kaukus 17 ++, sebuah jaringan kerja NGO yang berusaha melakukan pendampingan forum warga. Forum Warga adalah sebuah forum deliberasi untuk mencapai ruang-ruang publik yang berusaha melibatkan masyarakat. “Jadi ada proses mendorong capacity building decision ke ruang-ruang publik,” tandasnya.

Sekratariat nasionalnya bertempat di lakpesdam NU. Dalam hal ini terdapat 7 orang steering committee. Sampai saat ini kaukus tersebut sudah berjalan selama dua tahun.(mkf)

 


Terkait