Jakarta, NU Online
Untuk meningkatkan kualitas peran Nahdatul Ulama (NU) sebagai jam'iyah dan jama'ah di masa mendatang, sejumlah pemimpin organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesia itu memprakarsai pertemuan dalam bentuk sarasehan pada 12 September 2004 di Pondok Pesantren Raudloh Al-Thohiriyyah, Kajen, Margoyoso, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah.
"Meski tujuan sarasehan untuk meningkatkan kualitas dari peran NU baik sebagai jam'iyah maupun sebagai jama'ah, penyelenggaranya bukan mengatasnamakan PBNU melainkan sebagai warga Nahdliyin,"kata Muadz Thohir, pengasuh PP Raudloh Al-Thohiriyyah yang menjadi tempat pelaksanaan sarasehan nanti.
<>Panitia penyelenggara yang hanya terdiri dari tiga orang, yaitu KH Musthofa Bisri (Gus Mus), Muadz Thohir dan Gus Adi pun mengemas penyelenggaraan acara dengan menghilangkan kesan kaku. Layaknya khas NU, sarasehan itu pu diberi nama "Jagongan Atawa Kongkow - Kongkow".
Meski acara dikemas secara santai, masih saja ada anak muda NU yang mempertanyakan kepada saya, apakah penyelenggaranya dari NU kultural atau struktural? Pertanyaan itu dengan tegas saya jawab, penyelenggaranya NU Mbah Hasyim,"jawab pengasuh pesantren yang akrab dipanggil Gus Muadz ini.
Dituturkan Gus Muadz, bahwa gagasan penyelenggaraan kongkow - kongkow bermula dari keinginan bersama antara dirinya, Mbah Sahal (KH AM Sahal Machfudz) dan Gus Mus untuk mengembalikan NU sejernih disiplin ilmu yang dimiliki warganya saat ini. "Itulah diskusi yang terjadi usai pertemuan kami dengan para kyai di PP Khamdalah milik Mbah Syahid di Kemadu,"ungkapnya.
"Karena itu, kami memilih "Nahdatul Ulama ke Depan Menurut Saya" sebagai tema sentralnya,"tambah Gus Muadz.
Menurut Gus Muadz, tema tersebut akan bermuara pada inti tujuan, yaitu menegakkan Khittah NU 1926 melalui peningkatan kualitas NU sebagai jam'iyah dan jama'ah. Berkaitan dengan tema itu, kata Gus Muadz, peserta yang diundang pun berasal dari vwarga NU dengan berbagai latar belakang disiplin ilmu. "Ada yang berlatar belakang sebagai ahli di bidang politik dan juga praktisi politik, ekonomi, sosial, agama dan budaya,"paparnya.
Dari 200 peserta Kongkow - Kongkow, disebutkan beberapa nama undangan yang akan hadir di Kajen nanti, di antaranya: Kofifah Indar Parawansa, Maria Ulfah, Arif Mudatsir, Arifin Junaidi, Slamet Effendi Yusuf, Nusron Wahid, Saifullah Yusuf, Zuhairi Misrawi, Ulil Abshar Abdalla, Musthofa Zuhad, Rumadi, Masykur Maskub, Rozi Munir, Zawawi Imron, dan masih banyak lagi.
"Jadi dalam acara Kongkow - Kongkow, mereka yang budayawan akan berbicara mengenai NU di masa depan menurut sudut budaya itu seharusnya bagaimana, demikian juga menurut peserta yang berlatar belakang disiplin ilmu ekonomi, NU di masa depan menurut warga NU yang ahli ekonomi seharusnya itu seperti apa,"kata Gus Muadz menjelaskan materi yang akan dibicarakan masing-masing ahli dalam sarasehan nanti.
Menurut Gus Muadz, hasil rekaman Kongkow - Kongkow Akbar nanti akan diedit, setelah itu baru akan kami bahas. Di antara anggota tim yang mendapat tugas melakukan editing hasil rekaman pertemuan itu, kata Gus Muadz, dirinya sendiri, Gus Mus, Farouq Berlian (dari lumajang), Ulin Nuha dan tiga orang lagi yang masih belum bisa disebutkannya.
"Rumusan hasil Kongkow - Kongkow yang telah diedit, akan kami bahas kembali dengan mengundang sejumlah besar ahli dari NU, dan dua orang dari luar NU. Jika dalam proses pengecekan mendapatkan nilai memuaskan dari para ahli tersebut, maka rumusan tersebut akan kami usulkan sebagai materi pembahasan dalam Muktamar NU di Donohudan, 28 November hingga 2 Desember nanti.
Dari wawancara NU Online dengan Gus Muadz di penginapannya di Jakarta, Kamis (2/9), dikatakan, bahwa persiapan penyelenggaraan pertemuan yang bertempat di pesantren asuhannya itu sudah hampir selesai. "Meskipun jumlah panitia hanya saya, Gus Mus, dan Gus Adi, alhamdulillah persiapan acara sudah hampir rampung. Namun, kami jelaskan dalam undangan, bahwa panitia hanya menyediakan tempat acara, penginapan, dan konsumsi. Selebihnya, seperti ongkos transportasi, kami tidak memberikan,"jawab Gus Muadz.
"Hanya itu pelayanan yang bisa diberikan panitia, dan kesederhanaan itu yang sebenarnya asli dari NU,"tandasnya.
Menurut Gus Muadz, sarasehan dalam bentuk Kongkow - Kongkow nanti akan berlangsung dari pukul 10.00 WIB hingga selesai. Kita tunggu sarasehan ala NU. (Dul)