Jakarta, NU Online
Berkaitan dengan sikap politik dan penyaluran aspirasi warga NU dalam menghadapi pilpres, Syuriah PBNU HM Fachri Thaha Ma’ruf menilai bahwa saat ini nahdliyyin sudah bisa bersikap rasional.
“Saya melihat bahwa kejernihan warga NU yang berpolitik sudah nampak sehingga tidak perlu dikhawatirkan terjadinya perpecahan, ketidaksolidan maupun pengkotak-kotakan. Sejauh ini tidak terjadi,” ungkapnye ketika dihubungi per telepon, Rabu (22/9).
<>Pengelola yayasan Al Ma’ruf di Cibubur tersebut meminta agar dalam menghadapi momen apapun, NU jangan dikorbankan. “Dalam menghadapi kepentingan sesaat atau seperti sekarang ini, NU jangan dikorbankan, semuanya harus kembali kepada amanat muktamar dan AD/ART,” tambahnya.
Untuk itu, agar ada tertib organisasi yang lebih baik Fachri meminta dibuatnya pedoman penyelenggaraan organisasi yang lebih jelas karena NU saat ini belum memperbaharui pedoman tersebut untuk penetapan caleg, penonaktifan tim sukses atau mereka yang menjadi capres/cawapres atau jabatan-jabatan eksekutif lainnya.
“Kalau teman-teman di PBNU kompak untuk mewujudkan buku pedoman penyelenggaran organisasi yang telah diperbaharui dapat menambah aturan main ke depan. Saya sudah menekankan bahwa periode ini akan berakhir tapi tidak ada produk yang bisa kita persembahkan untuk organisasi ini,” tandasnya
Ditambahkannya pedoman organisasi seperti qaraar dan lain sebagainya bisa masuk ke dalam pedoman penyelenggaraan organisasi yang dirancang sedemikian rupa sehingga dia bisa digunakan untuk waktu-waktu ke depan. “Ini penting karena sistem pemilihan seperti sekarang dan sistem pemerintahan sudah mengalami perubahan, bahkan sistem parlemen juga mengalami perubahan,” tandasnya.
Ditanya tentang peran yang bisa disumbangkan oleh NU pada pemerintahan SBY mendatang alumnus Universitas Bagdad tersebut menjelaskan. “Sesuai dengan posisi NU waktu saya berhadapan dengan SBY saat berkunjung ke PBNU, posisi NU tetap akan mengawal pemerintahan. Posisi ini harus diperjelas supaya koreksi atau jalannya pemerintahan jangan main-main. Adapun ada orang NU yang direkrut terserah kepada presiden yang terpilih. Posisi NU tetap akan selalu mengawal,” tandasnya.
Posisi NU ke depan tidak hanya memberi kontrol kepada urusan keagamaan dan kemasyarakatan saja, tapi hampir ke semua lini pemerintahan. NU bisa memberikan kontribusi sesuai dengan harapan masyarakat luas. “Semangat reformis didalam pemerintahan baru yang bersih dari KKN dan yang lainnya harus dilakukan lebih intensif lagi oleh NU ke depan.
Berkaitan dengan para tim sukses yang nonaktif selama kampanye pilpres, Fachri nyatakan bahwa sesuai dengan aturan yang ada mereka dapat kembali lagi aktif dan menjalankan tugas yang menjadi tanggung jawab mereka.(mkf)