Daerah

Ansor dan Banser Lawas di Kawasan Blitar Rehab Rumah Janda

Selasa, 11 Agustus 2020 | 03:30 WIB

Ansor dan Banser Lawas di Kawasan Blitar Rehab Rumah Janda

Forum Ansor dan Banser Lawas (Fosal) Blitar Raya merehab rumah janda miskin. (Foto: NU Online/Imam Kusnin A)

Blitar, NU Online 
Dalam berkhidmat kepada Nahdlatul Ulama dan umat, tentu tidak kenal usia dan jabatan. Kendati telah berumur lanjut dan tidak lagi menjabat sebagai pengurus, mantan aktivis Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna alias Banser di daerah Blitar Raya terus berkarya.

 

Hal tersebut sebagaimana dilakukan Forum Ansor dan Banser Lawas (Fosal) Blitar Raya yang menggelar aktivitas sosial.Tidak sekadar berkumpul, bergurau dan tertawa.Namun mereka melakukan bakti sosial melakukan rehap rumah. Kegiatan kali ini berlangsung di rumah almarhum Mohammad Suheli selaku mantan Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ansor Kecamatan Ponggok, Blitar, Jawa Timur. 

Bakti sosial berlangsung Ahad (9/8) lalu dan melibatkan banyak anggota Fosal. Seluruh tenaga, dana dan biaya dicurahkan demi memperbaiki rumah janda yang tidak layak tersebut.

 

"Bismillah, nawaitu memperbaiki rumah anak yatim," ujar Makinudin salah seorang penggerak kegiatan saat dikonfirmasi NU Online, Selasa (11/8).                                        

 

Menurutnya, Mohamad Suheli wafat lebih tiga tahun lalu setelah menderita sakit sebelumnya. Almarhum tercatat sebagai mantan Ketua Dewan Kerja Cabang (DKC) Garda Bangsa Kabupaten Blitar dan meninggalkan tiga anak yang masih usia sekolah. 

 

"Dengan demikian, tulang punggung keluarga otomatis dipegang Mbak Ida selaku istrinya," ungkap Makinudin.                    

 

Pendapat senada diungkapkan Mohammad Karir. Menurutnya, semenjak ditinggalkan almarhum, keluarga ini hidup pas-pasan. Termasuk tempat tinggalnya. 

 

"Rumah mereka sudah mulai usang, khususnya di bagian tengah karena banyak genting yang jatuh," urai Karir.                          

 

Melihat kondisi itu, lanjut Karir, Ansor dan Banser lawas sepakat untuk merenovasi bangunan tersebut. Dan ternyata saat pemugaran banyak dibantu warga  sekitar.

 

“Kita berhasil memugar bangunan yang sudah lapuk dan terus merehab yang membutuhkan waktu sekitar sepekan karena luas rumah 10 x 12 meter bersegi," jelas Karir.                              

 

Saat ditanya pendanaan, baik Makinudin maupun Karir mengatakan bahwa semua diperoleh dari patungan anggota Fosal. Dan karena dilakukan dengan tulus, maka banyak juga yang bergabung. 

 

“Alhamdulillah, banyak yang peduli dengan kegiatan ini," bangga Makinudin.                   

 

Ketua Fosal, H Mohammad Chairuddin menyatakan bahwa apa yang dilakukan anggotanya adalah bagian dari program kerja. Sehingga saat melakukan silaturahim diputuskan untuk melakukan aksi nyata yang manfaatnya dirasakan para aktivis yang dulu tanpa capek berkhidmat di Ansor, Banser dan NU.

 

"Selain sebagai sarana silaturahim, Fosal didirikan juga sekaligus melanjutkan tujuan dibentuknya  Ansor dan Banser yakni membantu sesama. Doktrin Ansor dan Banser kan begitu," pungkas Chairuddin. 

 

Kontributor: Imam Kusnin Ahmad
Editor: Ibnu Nawawi