Daerah

Antisipasi Kekeringan, LPBINU Kudus Rancang Instalasi Panen Air Hujan

Sabtu, 6 November 2021 | 04:00 WIB

Antisipasi Kekeringan, LPBINU Kudus Rancang Instalasi Panen Air Hujan

Suasana peresmian IPAH oleh PC LPBINU Kudus. (Foto: Dok. LPBINU Kudus)

Kudus, NU Online
Musim hujan telah menyapa sebagian besar wilayah Indonesia. Hal ini dimanfaatkan oleh Pengurus Cabang Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (PC LPBINU) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, untuk merancang Instalasi Panen Air Hujan (IPAH).


Ketua PC LPBINU Kudus Dwi Syaifullah, mengatakan, pihaknya baru saja menggelar peresmian dan serah terima IPAH kepada Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Tergo, Kecamatan Dawe, Kudus, pada Jumat (5/11/2021).


Menurut Dwi Syaifullah, Desa Tergo menjadi daerah yang rawan kekeringan jika musim kemarau datang. Sebagaimana terjadi pada 2018, desa tersebut mengalami kekeringan yang cukup parah, sehingga pihaknya tetap mengantisipasi.


“Oleh karena itu, kami berusaha membantu masyarakat dengan membuat instalasi panen air hujan atau IPAH pada akhir tahun ini,” terangnya saat menyampaikan sambutan.


Dwi menyebutkan, ada tiga titik lokasi yang akan mendapatkan perhatian, yaitu Dukuh Juwet RT 01/RW 01 dengan 55 rumah, Dukuh Krajan RT 07/RW 02 dengan 34 rumah, dan RT 02/RW 03 dengan 43 rumah.


“Ini untuk mendorong seluruh masyarakat dan pemerintah desa agar setiap rumah memiliki IPAH, sehingga tidak akan kesulitan air jika terjadi kemarau mendatang,” tuturnya.


Saat dikonfirmasi, ia mengaku berawal dari program pendampingan di beberapa desa, yang kebetulan pada 2020-2021 berkesempatan mendampingi di Kecamatan Dawe dan Desa Tergo.

“Berdasarkan kajian bersama, akhirnya kami putuskan untuk menggandeng Kementerian Ketenagakerjaan untuk membantu membuat IPAH dalam meminimalisasi potensi kekeringan di masa kemarau. Untuk melancarkan kegiatan itu, kami butuh dana 100 juta,” terangnya.


Dihubungi terpisah, Tim Data dan Informasi (Datin) Kecamatan Dawe Kudus Imam Khanafi, mengungkapkan jika kemarau tiba, penduduk Desa Tergo harus bergantian dan menunggu berjam-jam untuk mengambil air di sumur-sumur yang masih bisa digunakan.


“Sebelumnya, tim lapangan sudah melakukan kajian bersama PC LPBINU Kudus dan Bagana Muria Raya ke Desa Tergo yang terdampak kekeringan,” jelasnya.


Imam Khanafi menambahkan, nantinya setiap rumah akan mendapatkan tandon air yang dapat terisi jika hujan turun dan dapat dimanfaatkan jika kemarau tiba. Ia berharap, bantuan yang diberikan oleh LPBINU Kudus itu dapat mengurangi dampak buruk pada daerah rawan kekeringan.


Acara peresmian dan serah terima IPAH tersebut juga dihadiri oleh salah seorang ulama kharismatik Kudus, KH Ulil Albab Arwani. Gus Bab, sapaan akranya, sekaligus yang menandatangani prasasti dan memberikan ceramah serta doa.


Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori