Daerah

Bank NU, NUMart, hingga Bus NUGo Wujud Nyata NU Magelang Bangun Kemandirian Ekonomi

Sabtu, 7 Januari 2023 | 06:00 WIB

Bank NU, NUMart, hingga Bus NUGo Wujud Nyata NU Magelang Bangun Kemandirian Ekonomi

Salah satu pemberdayaan dan kemandirian ekonomi yang diwujudkan NU Magelang ialah Bank NU. (Foto: Dok. PCNU Magelang)

Magelang, NU Online 

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Magelang terus meningkatkan kerja-kerjanya. Tidak sekadar menyiapkan kaderisasi kini  melebarkan perannya dalam hal membangun kemandirian ekonomi. 


Sekretaris PCNU Magelang, Najib Chaqoqo mengungkapkan untuk mengembangkan ekonomi nahdliyin melalui dua jalur yakni lembaga filantropi LAZISNU dengan gerakan koin NU dan melalui akuisi Bank BNU Syariah.


"Amanat konferensi PCNU Magelang tahun 2019 itu meminta agar PCNU Magelang maju dan mandiri. Dua hal ini yang menjadi pijakan kami mendorong kemandirian ekonomi," ujar Najib kepada NU Online, Jumat (6/1/2023).


Bank BNU Syariah adalah salah satu wujud nyata dalam mewujudkan kemandirian NU. Lembaga tersebut mengusung visi besar dengan menjadi fondasi dasar dalam mencapai kemandirian ekonomi, terutama untuk warga nahdliyin. Kemandirian ekonomi ini tak lain untuk  mewujudkan revitalisasi organisasi NU, pendataan warga NU dan membuat NU mandiri.


Najib mengatakan Bank BNU Syariah hasil akuisi dari BPR Meru Nusantara pada Oktober 2019. Sejak itu terjadi perombakan mulai dari manajemen dan segmen pasar.


"BPR Syariah saat itu dalam keadaan sempat sempoyongan, pengelolanya kita temui mintai gambaran bagaimana supaya bangkit kemudian kita akuisi dengan menambah saham dari yang mulanya kita punya saham sedikit sekitar 35 persen. Otomatis PCNU menjadi pengendali saham," tuturnya.


"Alhamdulillah 2021 kerugian bank bisa ditutup.  Yang dulu omzet Bank BNU Syariah sebelum dipegang PCNU hanya 13 miliar sekarang omzet dikisaran 43 miliar," imbuhnya.


Gerakan koin NU hasilkan Usaha Retail NUMart

Dikatakan Najib, sejak tahun 2020 sebelum pandemi pengurus NU Magelang sosialiasi koin NU ke MWCNU dan membuahkan hasil. Sempat berhenti karena pandemi namun bangkit lagi di bulan September 2020.


"Beberapa MWCNU sudah menjalankan program koin NU, kita kumpulkan agar menjadi program cabang. Beberapa pengampu LAZISNU kita mintai pendapatnya dan kita kaji aturannya tentu dengan melalui standar operasional prosedur (SOP)," ungkapnya.


Skema koin NU ternyata membuahkan hasil beberapa kemudian mendirikan usaha retail toko NUMart di MWCNU Kecamatan Srumbung


"Kita hadirkan beberapa vendor untuk presentasi bagaimana mendapat suplier dan sistem di  NUMart seperti apa. Dan kami memilih satu yang  bisa diajak kerjasama," katanya lagi.


Usaha ini dirintis dengan modal awal 400 juta hingga saat ini omzet per bulan mencapai 1,5 miliar. Keuntungan per bulan di kisaran 30 juta bersih. Modal didapatkan dari koin LAZISNU dan pinjaman Bank BNU. Usaha retail ini juga didirikan di beberapa kecamatan seperti Borobudur dan Sawangan.


"Unit usaha ini kami tekankan harus benar-benar milik PCNU. Kita menghindari lembaga yang mengatasnamakan NU untuk kepentingan pribadi. Skemanya adalah itu NUMart 100 persen dari NU, MWC, atau PC jadi nggak boleh ada dana pribadi yang titip," jelasnya.


 

NUMart wujud nyata pemberdayaan ekonomi warga oleh NU Magelang. (Foto: Dok. PCNU Magelang)

 

Air Minum kemasan BAQNU 

Selain usaha retail, PCNU Magelang pada Maret 2021 menjadi distributor air minum kemasan BAQNU (Barokah Ayat Qur'an NU). Penjualan bisa mencapai 20 ribu karton bahkan lebih dari target awal penjualan hanya 5 ribu karton.


"Meski keuntungan tidak seperti NUMart tapi kami bisa menggaji 7 karyawan dan masih ada laba yang bisa disimpan," bebernya.


Toko Grosir atau eceran 

Berawal dari air kemasan BAQNU, sambung dia, PCNU Magelang bentuk badan usaha milik NU yakni toko grosir dan eceran. Toko Grosir NU ini merupakan gerai ketiga yang telah dibuka oleh BUMNU PC setelah Srumbung dan Borobudur. Melalui jaringan usaha ini diharapkan akan dibuka BUMNU di masing-masing MWC untuk menjadi suplier toko dan warung milik warga NU. 


"Skemanya beda dengan NUMart kalau NUMart pakai vendor dari luar sementara NU grosir mulai pengadaan barang, distribusi dan lainnya semua dari kita. Modalnya dari Bank NU sekitar 400 juta sekarang punya warung hampir 200 dari 600 warung yang kita targetkan. Skemanya jadi ada dua satu retail, satu grosir," ucapnya.


Armada Bus NUGo

Bersama Bank NU Syariah, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Magelang juga melakukan pengadaan armada bus bernama NUGo.


Bus NUGO yang diluncurkan terdiri dari 2 unit bus kembar identik dengan spesifikasi mesin Hino RK-8 R260, karoseri Adiputro serta tersedia untuk 50 kursi. Pengadaan armada bus merupakan kebutuhan yang mendesak, mengingat warga NU di Magelang khususnya sering mengadakan kegiatan wisata religi. Menurutnya, ini pangsa pasar yang cukup menjanjikan.


"Awalnya hanya beli dua karena permintaan banyak kami musyawarah dengan tim ekonomi dan kita cari investor terbatas dan tertutup. Skemanya, bus kita titipkan ke manajemen yang biasa mengelola bus. Dia merupakan santri NU tulen. Ini sedang dibuatkan Badan Hukumnya PT masuk notaris dan lagi-lagi itu modal dari Bank NU Syariah," terangnya.


Dijelaskan, sudah hampir 8 miliar bantuan dari Bank NU Syariah untuk membantu perekonomian warga dan keperluan membangun kantor MWC.


"Jadi misal MWC ada yang mau bangun kantor dananya nanti sampaikan ke Bank NU setelah itu dilakukan survei kalau memenuhi syarat maka  BNU berani mengeluarkan tapi kalau pengurusnya nggak solid nggak berani mengeluarkan tetap dengan mekanisme perbankan," jelasnya.


Kontributor: Suci Amaliyah

Editor: Fathoni Ahmad