Daerah

Gubernur Jakarta Sebut Gerakan Kemandirian NU Fondasi Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 15 Februari 2020 | 02:30 WIB

Gubernur Jakarta Sebut Gerakan Kemandirian NU Fondasi Kesejahteraan Rakyat

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada pelantikan PCNU Jakarta Pusat, Jumat (14/2). (Foto: Farhan Maksudi)

Jakarta, NU Online
Gerakan kemandirian yang digaungkan NU adalah wajah dari konsep gotong royong yang menjadi ciri khas warga Indonesia. Konsep gotong royong ini telah tertuang dalam Pancasila sila ketiga 'Persatuan Indonesia'. Gerakan kemandirian NU ini membuka kembali lembaran sejarah kebersamaan antarwarga melalui interaksi sosial dalam aspek kehidupan ekonomi.
 
Hal ini disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat sambutan dalam pelantikan PCNU Jakarta Pusat, Jumat (14/2) kemarin. 

Pemerintah DKI Jakarta, sebut Anies, akan selalu mendukung gerakan ini agar rakyat sejahtera dengan hadirnya kemandirian yang digaungkan NU. "Dan juga dengan hadirnya gerakan kemandirian NU semoga membantu mewujudkan slogan Jakarta 'Maju Kotanya, Bahagia Warganya'," ujar Anies.
 
Anies menambahkan NU di Jakarta sudah semakin aktif. Hal ini terbukti antara lain dengan diadakannya Maulid Akbar di setiap wilayah kecamatan dan kelurahan. Selain itu, jamaah Yasin dan istighotsah di setiap minggunya yang juga berjalan baik.
 
"Semoga gerakan kemandirian hadir di setiap majelis itu, sehingga selain mengaji dan bershalawat, ada sumbangsih berupa Koin-koin (kotak infak) untuk dikumpulkan lalu diwujudkan kegiatan atau barang yang diperlukan jamaah," kata Anies.
 
Baca: 
 
Pada pelantikan PCNU Jakarta Pusat itu, Anies memberikan ucapan selamat kepada para pengurus baru PCNU Jakarta Pusat. "Semoga segala kinerja dalam berkhidmat di NU bisa menjadi ladang amal untuk di akhirat kelak," harapnya.
 
Ketua PCNU Jakarta Pusat, Syaifudin mengatakan kemandirian NU sudah terbukti menopang pembangunan beberapa fasilitas ibadah. Di Tanah Abang cikal bakal gerakan kemandirian ini sudah terwujud. Mereka membangun masjid dengan dana awal sekitar 300 juta rupiah. Kemudian, pembangunan didukung dengan Koin-koin (kotak infak) yang disebar ke setiap rumah selama beberapa bulan. Gerakan ini berhasil mengumpulkan 2,5 miliar rupiah.
 
"Ini masih terorganisir secara internal. Jika terorganisir baik oleh NU se-DKI Jakarta, saya yakin di setiap kecamatan bisa lahir mobil ambulans untuk kebutuhan masyarakat," ujar H Syaifuddin.
 
Kontributor: Farhan Maksudi
Editor: Kendi Setiawan