Daerah

Gus Mujib Kajen Ingatkan Santri Tidak Manja saat Liburan

Sabtu, 29 April 2023 | 15:00 WIB

Gus Mujib Kajen Ingatkan Santri Tidak Manja saat Liburan

Gus Mujib (kiri) saat menerima tamu pengurus NU dan Ansor Pati. (Foto: FB Mujibur Rachman Ma'mun)

Pati, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Majlis Ta'lim Al-Hikmah (Permata) Kajen, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah, KH Mujiburrachman Ma'mun berpesan kepada para santri agar selama liburan di rumah tidak manja. Gus Mujib juga mengingatkan agar santri tidak memaksa keinginannya harus dipenuhi orang tua.


"Saat kami melepas santri pulang, kami berpesan agar saat di rumah, santri senantiasa mengikuti nasihat orang tua. Jangan menuntut minta dimanja orang tua, mentang-mentang baru pulang dari pondok, terus menuntut semua keinginannya harus dipenuhi orang tua," ujarnya saat diwawancarai NU Online, Sabtu (29/4/2023).


Gus Mujib membenarkan saat ditanya apakah para santri mudik ke kampung halaman masing-masing. Di Pesantren Permata, setidaknya terdapat sekitar 600 santri. Mereka dating dari Riau, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka mudik pada 18 Ramadhan.


"Betul, seluruh pesantren se-Kajen sudah libur, santri-santri pada pulang. Ada yang khataman tanggal 17 Ramadhan, ada yang tanggal 20 ke atas baru libur,” ungkapnya.


"Insyaallah nanti pada tanggal 10 Syawal semua madrasah dan pesantren se-Kajen serentak masuk dan aktif kembali,” sambung cucu ulama kharismatik KH Abdullah Salam Kajen ini.


Gus Mujib juga mengingatkan bahwa wadhifah atau kewajiban yang biasanya diistiqamahkan di pesantren harus tetap dilaksanakan selama di rumah. Misalnya aurad (wirid-wirid) dala'il, baca surat Waqi'ah, shalawat burdah, dan wirid-wirid lainnya.


“Yang punya tugas hafalan di madrasah, selama libur ini harus mulai mencicilnya pada waktu-waktu senggangnya. Jangan cuma main game saja,” tegas alumnus Pesantren Pandeglang Banten ini.


Gus Mujib berharap, pada hari Lebaran sebagai hari penuh berkah, harus diisi dengan kegiatan-kegiatan ibadah. Para santri agar menggunakan momen Lebaran untuk bersilaturahmi, terutama kepada sesepuh.


“Setelah selama Ramadhan dosa-dosa kita yang haqqullah sudah diampuni Allah, momentum Lebaran ini kita gunakan untuk memohon maaf atas dosa-dosa haqqul adamiy kita,” tuturnya.


Putra KH Ma’mun Muzayyin ini mendoakan para santri agar mampu meluangkan untuk berpuasa pada Syawal di sela berlebaran di kampung halaman. “Semoga bisa menjalankan puasa sunnah bulan Syawal,” pungkasnya.


Pewarta: Musthofa Asrori
Editor: Kendi Setiawan