Daerah HAJI 2025

Jamaah Haji Aceh Kloter Pertama Siap Berangkat, Lansia dan Disabilitas Jadi Perhatian Utama

NU Online  ·  Jumat, 16 Mei 2025 | 19:30 WIB

Jamaah Haji Aceh Kloter Pertama Siap Berangkat, Lansia dan Disabilitas Jadi Perhatian Utama

Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Aceh, Azhari usai Konferensi Pers di Asrama Haji Embarkasi Aceh, Banda Aceh, Jumat (16/5/2025). (Foto: NU Online/Wahyu Majiah)

Banda Aceh, NU Online

Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh menyatakan kesiapan penuh untuk memberangkatkan jamaah haji kloter pertama asal Aceh.


Seluruh panitia dari berbagai bidang telah disiagakan di posko masing-masing, meliputi penerimaan, pemberangkatan, kesehatan, dan keamanan.


Kepala Kantor Wilayah Kemenag Aceh, Azhari, menyampaikan bahwa jamaah kloter pertama diharapkan tiba di posko pada pukul 08.00 WIB untuk mengikuti rangkaian acara pelepasan yang dijadwalkan pada pukul 14.00 WIB, dilanjutkan dengan pembinaan.


"Kloter pertama akan masuk embarkasi asrama haji besok (Sabtu) dan langsung ikut rangkaian kegiatan pelepasan. Kita berharap setelah maghrib, seluruh jamaah dapat beristirahat dengan baik untuk menjaga stamina menuju tana suci," kata Azhari dalam konferensi pers di Asrama Haji Embarkasi Aceh, Banda Aceh, Jumat (16/5/2025).


Pada pukul 02.00 WIB dini hari, jamaah akan dibangunkan untuk menuju aula dan menjalani proses X-ray. Selanjutnya, pada pukul 04.00 WIB, jamaah bergerak menuju bandara dan dijadwalkan masuk pesawat pada pukul 05.00 WIB, dengan perkiraan take off pukul 07.00 WIB.


Kemenag Aceh memberikan perhatian khusus kepada jamaah lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas.


Azhari mengungkapkan bahwa ketika tiba di posko, jamaah lansia tidak perlu mengikuti pembinaan maupun pelepasan, melainkan akan langsung diantar ke kamar yang telah disiapkan di lantai 1. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi kelelahan yang mungkin dialami jamaah setelah perjalanan dari daerah.


"Untuk jamaah yang tidak dapat berjalan, kami telah menyiapkan puluhan kursi roda dari Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan. Pelayanan psikologis juga telah siap dengan ruangan dan dokter yang bertugas," imbuhnya.


Sementara tu, terkait dengan profil jamaah untuk keberangkatan besok yang berasal dari Banda Aceh, baik jamaah termuda maupun tertua berasal dari wilayah yang sama. Namun, secara keseluruhan, jamaah haji tertua tahun ini berasal dari Katihon dengan usia 100 tahun, sedangkan jamaah termuda berusia 18 tahun.


Azhari juga menyinggung mengenai adanya penundaan keberangkatan bagi sejumlah calon jamaah. Beberapa penyebab penundaan tersebut antara lain sakitnya salah satu pasangan, meninggal dunia, atau menunggu penggabungan mahram.


"Untuk penggabungan mahram, ada ketentuan minimal 5 tahun pernikahan. Jika belum mencapai waktu tersebut, maka belum bisa bergabung, sehingga keberangkatan istri bisa tertunda," terangnya.


Lebih lanjut, Azhari menjelaskan bahwa kursi jamaah yang menunda keberangkatan akan diisi oleh jamaah cadangan. Awalnya terdapat 18 calon jamaah yang menunda keberangkatan, dan hari ini bertambah lagi 8 orang, sehingga total menjadi 26 orang.


"Dinamikanya memang berubah setiap hari. Kami terus memantau dan memastikan seluruh kuota jamaah haji Aceh dapat terisi," pungkas Azhari.