Jember, NU Online
Rasa lapar sebagai akibat berpuasa, tidak semestinya menurunkan semangat sha’im dalam melakukan kegiatan rutin sehari-hari. Sebab, di situlah ujian bagi orang yang berpuasa. Hal tersebut diungkapkan oleh Rais Syuriyah MWCNU Balung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, KH Bisri Musthafa saat memberikan tausiyah dalam Safari Ramadhan di Ranting NU Balung Lor 2, Kecamatan Balung, Kamis (9/5).
Menurut Kiai Bisri, kegiatan rutin sehari-hari tidak boleh terganggu lantaran menjalankan ibadah puasa. Jangan jadikan puasa sebagai biang keladi menurunnnya semangat dalam bekerja. Justru harus lebih giat lagi karena pahala bekerja di bulan puasa berlipat-lipat.
“Mestinya kita bekerja semakin semangat kalau lagi puasa. Sebab di samping termotivasi oleh pahala, juga terdorong oleh tuntutan ekonomi sebagai persiapan hari raya,” tukasnya.
Ia menambahkan, Allah memerintahkan manusia berpuasa, dan di sisi yang lain juga dituntut untuk mencari nafkah, bukan ingin menyiksa manusia. Allah pasti tahu kemampuan hamba-Nya. Dengan sahur dan berbuka secukupnya, diyakini kekuatan dan energi manusia, tidak berkurang.
“Itulah sebabnya kenapa sahur disunnahkan diakhirkan, agar rasa kenyangnya awet, dan energi yang ditimbulkan juga awet. Sehingga tidak mengganggu aktifitas kesehariannya,” tegas Kiai Basri. (Aryudi AR).
Terpopuler
1
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
2
DPR Ketok Palu, BP Haji Kini Sah Jadi Kementerian
3
Penerapan Sumpah dan Bukti di Pengadilan Islam: Studi Qasamah dalam Kasus Pembunuhan
4
Wajib Selektif! Ini Tips Islam Memilih Calon Pasangan Hidup yang Tepat dan Berkah
5
DPR-Pemerintah Sepakati RUU Haji dan Umrah Dibawa ke Paripurna untuk Disahkan
6
Gus Faiz Sampaikan Cara Rayakan Bulan Lahir Nabi Muhammad
Terkini
Lihat Semua