Daerah HARI SANTRI 2019

Ngaliwet 1000 Kastrol di Al-Mizan Majalengka

Kamis, 24 Oktober 2019 | 23:30 WIB

Ngaliwet 1000 Kastrol di Al-Mizan Majalengka

Acara ngeliwet seribu kastrol di Pesantren Al-Mizan Majalengka, Rabu (23/10) (Foto: NU Online/Tata Irawan)

Majalengka, NU Online
Perempuan berkerudung putih itu terlihat sibuk mempersiapkan daun salam, sereh, dan beberapa bumbu lainnya. Kemudian ia memperhatikan nasi di atas panci, mengecek apakah sudah matang. Sesekali terlihat tangannya mengusap wajah yang kena asap. Perempuan lainnya tampak menjaga api biar tidak terlalu besar atau kecil.
 
Suasana itu memang jarang sekali terjadi, ketika para santri memasak untuk dirinya sendiri. Hari itu, Rabu (23/10), untuk memperingati Hari Santri Pondok Pesantren Al-Mizan memang menggelar acara ngaliwet 1000 kastrol.
 
Acara itu digelar di Halaman Pondok Pesantren Al-Mizan, Cibolerang, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka. Tampak, ribuan masyarakat yang terdiri dari para santri, santri, dan pengurus pesantren ikut hadir dalam kegiatan itu.

Salah satu pengurus Pesantren Al-Mizan, Ade Duryawan mengatakan kegiatan ngaliwet 1000 kastrol merupakan rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Pesantren Al-Mizan. Kegiatan tahun ini memasuki tahun kedua, dan diagendakan rutin digelar setiap tahun.

"Kegiatan ini pastinya untuk menyemarakkan Hari Santri, dan kami telah menyelenggarakan kegiatan tersebut sejak tahun kemarin. Semoga kedepannya kegiatan ini terus kami gelar dalam memperingati Hari Santri," ujar Ade, sapaan akrabnya.

Disampaikan, selain menyelenggarakan acara ngaliwet 1000 kastrol, pihaknya menyelenggarakan sebelas acara dalam rangkaian peringatan Hari Santri.

"Ya, dari tanggal 21 Oktober 2019 kami sudah melakukan beberapa kegiatan. Ada lomba-lomba yang diikuti para santri, ada Kirab Resolusi Jihad dan puncaknya pada Sabtu (26/10), ada pagelaran wayang sufi," ucap dia.

Rangkaian acara juga sekaligus bertujuan untuk mempererat tali silaturahim antarwarga Pesantren Al-Mizan. Diharapkan, setelah kegiatan tersebut warga Pesantren Al-Mizan dapat meningkatkan kekeluargaan dan rasa saling menghargai sesama santri.

"Semoga para santri dapat banyak belajar dalam mengikuti serangkaian kegiatan yang diselenggarakan, salah satunya menumbuhkan rasa kekeluargaan antarumat beragama," kata dia.

Selain itu, Ade juga menjelaskan bahwa santri dan kastrol itu tidak dapat dipisahkan. Kastrol yang merupakan salah satu alat masak yang terbuat dari besi menjadi simbol kesederhanaan, ketekunan, dan kesabaran para santri.
Sehari-hari, santri memang memasak menggunakan kastrol.

"Ini sudah berlangsung sejak lama. Sehingga kastrol beserta nasi liwetnya sudah sangat identik dengan santri. Keduanya memiliki tempat tersendiri di hati para santri," ujarnya.
 
Kontributor: Tata Irawan
Editor: Kendi Setiawan