Daerah

NU Ketapang Kalbar Fasilitasi Surat Bebas Covid-19 bagi Santri

Selasa, 9 Juni 2020 | 00:00 WIB

NU Ketapang Kalbar Fasilitasi Surat Bebas Covid-19 bagi Santri

rapat koordinasi PCNU Kabupaten Ketapang Kalbar dengan sejumlah pimpinan pesantren. (Foto: NU Online/Siti Maulida)

Ketapang, NU Online
Libur panjang segera berakhir, dan pesantren telah bersiap menerima santri kembali. Segala persiapan harus dilakukan ekstra lantaran usai beredarnya virus Covid-19.

 

Peduli dengan hal tersebut, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar rapat dan menghasilkan beberapa keputusan penting. Antara lain berkaitan ditetapkannya waktu bagi santri untuk kembali ke pesantren tahun ajaran baru 2020/2021. 

 

Pada rapat tersebut disepakati seluruh pesantren di Kabupaten Ketapang kembali pada 15 Juni. Kesepakatan itu setelah memperhatikan masukan, terutama dari pengasuh atau pimpinan pondok pesantren yang turut hadir di rapat terbatas yang berlangsung di kantor PCNU Ketapang. 

 

Menurut Ketua PCNU Ketapang, H Satuki Huddin bahwa beberapa alasan mendasar mengapa ditetapkan 15 Juni untuk masuk kembali, akan disampaikan kepada pemerintah daerah setempat. 

 

"Insyaallah dalam waktu dekat ini PCNU Ketapang akan menghadap Bupati atau Sekretaris Daerah Ketapang untuk menyampaikan hasil keputusan jadwal masuknya kembali santri,” katanya, Senin (8/6). 

 

Menurutnya, keputusan sudah diambil, hanya nantinya tetap meminta arahan pimpinan daerah berkaitan dengan Covid-19 yang belum normal. Walau saat ini pemerintah akan memberlakukan new normal, namun tetap memperhatikan protokol kesehatan. 

 

“Tentu dengan pertemuan ini PCNU Ketapang berharap pemerintah daerah bisa membantu dengan mengeluarkan kebijakan yang berpihak kepada pesantren dalam upaya memberikan rasa aman, terutama masalah kesehatan,” ungkapnya. 

 

Kebijakan yang diharapkan antara lain pemerintah setempat bisa memfasilitasi yang menjadi kebutuhan pesantren. Seperti kondisi kesehatan santri yang selalu dicek, dikontrol, dan bila ternyata ada santri yang ada keluhan kesehatan untuk cepat diperiksa.

 

"Selanjutnya hasil keputusan rapat dan hasil audiensi nanti akan kita disampaikan kepada seluruh pondok pesantren yang tersebar di Kabupaten Ketapang,” tegas H Satuki.

 

PCNU Ketapang juga akan merespons terkait diberlakukannya surat keterangan bebas Covid-19 bagi penumpang alat transportasi, baik darat, laut maupun udara yang akan berpergian jauh. Dengan demikian, santri yang akan kembali ke pondok akan mendapatkan pengawalan. 

 

“Kami akan memfasilitasi pengajuan surat keterangan bagi seluruh santri yang akan kembali kepondok, baik di pulau Jawa atau di daerah lain,” ungkapnya. 

 

H Satuki meminta kepada seluruh orang tua atau wali agar mendaftarkan anak yang akan kembali ke pondok. Nantinya, data yang masuk diajukan ke Pemkab Ketapang atau instansi terkait agar bisa membantu. 

 

"Kita berharap agar Pemkab bisa membebaskan biaya surat keterangan bebas Covid-19 khusus bagi santri asal Kabupaten Ketapang yang akan kembali ke pesantren,” ujarnya. 

 

Menurut H Satuki, data santri yang akan kembali ke pondok harus dipastikan jumlahnya. Untuk itu, semua isian harus dipenuhi dari mulai nama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, alamat lengkap, pondok pesantren tujuan dan nomor gawai. 

 

"Silakan menghubungi NU Ketapang dan menemui Ustadz H Muhammad Zulkarnain selaku Sekretaris PCNU Ketapang dan Rahmad Ridho'ie bagian kesekretariatan. Secepatnya data yang diterima akan segera diusulkan,” katanya. 

 

Sebelumnya digelar rapat antara PCNU Ketapang dengan sejumlah pimpinan pesantren. Tampak hadir rais,  KH Moh Faisol Maksum dan wakil rais, di antaranya Kiai Faruk Adzra'ie, KH Abdullah Al-Faqir, Syech Muhammad Quddus, dan Kiai Fakhruddin. 

 

Sementara unsur tanfidziyah yakni H Satuki Huddin, H Muhammad Zulkarnain sebagai sekretaris. Juga H Uti Aliansyah sebagai bendahara, beberapa wakil ketua dan wakil sekretaris, ketua lembaga dan Ketua GP Ansor Ketapang. 

 

Tampak bergabung sebagai perwakilan pondok pesantren yang juga sebagai pengurus NU Ketapang, yaitu, Kiai Faruk Adzra'ie selaku Pengasuh Pondok Pesantren Al-Baitul Atieq, KH Abdullah Al-Faqir sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Khairat dan Syekh Muhammad Quddus yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Darul Fadhilah. 

 

Kontributor: Siti Maulida
Editor: Ibnu Nawawi