Daerah

Pesantren Al-Muayyad Solo Khataman Al-Qur'an Undang Gus Muwaffiq

Sabtu, 7 Desember 2019 | 02:00 WIB

Pesantren Al-Muayyad Solo Khataman Al-Qur'an Undang Gus Muwaffiq

Foto: Ilustrasi

Solo, NU Online
Kegiatan khataman Al-Qur'an dan haul Pesantren Al Muayyad Mangkuyudan Surakarta, Jawa Tengh akan menghadirkan KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) pada puncak acara yang akan diselenggarakan di kompleks pondok setempat, Sabtu (7/12) malam. 
 
"Insyaallah Gus Muwafiq akan hadir untuk mengisi mauidloh hasanah," terang Gus Faishol, kepada NU Online, Jumat (6/12).
 
Terkait dengan kegiatan pengajian ini, Gus Faisol menjelaskan, pihaknya telah memita Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Solo Raya dan Kepolisian Surakarta siap memberikan keamanan penuh. 
 
Disampaikan Wakapolresta Surakarta, AKBP Iwan Saktiadi, dirinya menyatakan siap mengamankan apapun kegiatan masyarakat. "Setiap kegiatan masyarakat kita beri pengamanan," tegas Iwan.
 
Sampai saat ini, terkait kegiatan pengajian di Al Muayyad ini, pihaknya belum menilai perlu diadakan penambahan pengamanan. Namun Iwan menegaskan pasukan gabungan siap mengamankan.
 
"Sampai saat ini masih tidak ada masalah. Tapi pasukan kita siap, dari mulai pasukan Polres, Brimob dan TNI siap," ujarnya.
 
Sebelumnya, pada Jumat (6/12) siang, sempat terjadi aksi demonstrasi yang dilakukan sejumlah massa di Solo yang dialamatkan kepada Gus Muwafiq. 
 
Terkait sejumlah peristiwa di Kota Solo ini, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surakarta H Mashuri mengajak semua pihak untuk tetap tenang dan menghindari adanya konflik.
 
"Kami sebenarnya sudah mengimbau untuk tidak ada aksi menjelang kedatangan Gus Muwafiq tanggal 7 Desember besok. Jadi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Tapi pada kenyataaannya masih ada aksi," kata Mashuri.
 
Mashuri mengaku sejak awal sudah ingin menghindari konflik. Apalagi, Gus Muwafiq datang ke Solo dalam rangka memenuhi undangan dari Pimpinan Pondok Pesantren Almuayyad dalam kegiatan khataman.
 
"Jadi kami sebenarnya sudah menghindari untuk konflik-konflik seperti ini. Kita malu sebagai sesama umat Islam yang mengagungkan ukhuwah Islamiyah tetapi kenyataannya masih terjadi seperti ini," ungkapnya.
 
Seharusnya, kata Mashuri, masalah ini bisa diselesaikan dengan dialog antarpimpinan ormas atau lembaga dan bukan dengan aksi massa. Apalagi, kata dia, Gus Muwafiq telah meminta maaf secara terbuka.
 
"Orang itu biasa kalau punya kesalahan apalagi sudah mengakui kesalahan dan sudah meminta maaf, mau sampai kapan?" sesalnya.

Kontributor: Ajie Najmuddin
Editor: Abdul Muiz