Daerah

Sebagai 'Syahadat Konstitusi', Pancasila Satukan Kebinekaan Indonesia

Kamis, 25 Juni 2020 | 04:30 WIB

Pontianak, NU Online
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia benar-benar harus terus dibela. Pancasila merupakan syahadat konstitusi yang wajib dipertahankan oleh seluruh warga negara Indonesia dari pihak manapun yang ingin merubah dan menghilangkannya. Hanya ideologi Pancasila yang mampu mempersatukan Indonesia dari kebinekaan yang ada di dalamnya.


Hal ini ditegaskan Wakil Katib Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Kalimantan Barat H Jipridin dalam webinar silaturahmi kebangsaan bersama pemerintah dan tokoh lintas agama yang diadakan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalimantan Barat, Senin (22/6).


“Nahdlatul Ulama selalu mendukung penuh Pancasila. Bahkan sebelum Indonesia merdeka Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari mengatakan bahwa cinta tanah air bagian dari iman. Selain itu, Ketua PBNU KH Sai Aqil Siroj juga menyeru nasionalisme bagian dari iman,” kata Jipridin.


Ia pun menegaskan kembali bahwa Indonesia dengan Pancasila sudah tidak perlu lagi dipermasalahkan. Yang seharusnya perlu diperbaiki oleh bangsa Indonesia adalah komitmen moral penyelenggaraan negara terhadap Pancasila.


“Pancasila mencakup semuanya termasuk tiga kunci utama adalah rakyat, agama, dan negara. Harapannya negara ini terhindar dari perpecahan dan pertikaian antar sesama anak bangsa,” jelasnya.


Sementara Ketua FKUB Kalimantan Barat Ismail Ruslan mengatakan, Pancasila merupakan kesepakatan suci sebagai ideologi negara yang menyayangi dan melindungi jiwa raga manusia Indonesia dalam beragama dan bernegara. Namun dalam catatan sejarah perjalanan bangsa Indonesia tidak lepas dari kelompok sekuler atau kelompok berlatar belakang agama yang ingin mengganti pancasila dengan ideologi lain.   


“Para pendiri negara telah berijtihad merumuskan kalimat pemersatu yang menyatakan Pancasila sebagai makna kasih sayang, meskipun berbeda suku, agama, ras, dan lainnya,” katanya.


Ruslan pun mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia khususnya di Kalimantan Barat untuk berkomitmen cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia bersama ideologinya. “Bangsa yang baik adalah bangsa yang mau keluar dari fase-fase sulit dengan cara mengedepankan musyawarah dan mufakat,” tambah Ruslan.


Acara yang bertemakan Ideologi Pancasila dan Kerukunan Umat Beragama ini diikuti oleh Gubernur Kalimantan Barat H Sutarmidji dengan Narasumber di antaranya KH. As’ad Said Ali, Pangdam XII Tanjungpura Mayor Jendral TNI M. Nur Rahmad, Kakanwil Kemenag Kalbar H Ridwansyah, Keuskupan Agung Pontianak Robini OP, MUI Kalbar H Wajidi Sayadi, dan PGIW  Paulus Ajong.


Kontributor: Mochamad Ronji
Editor: Muhammad Faizin