Tak Menyangka, Kakek Buruh Pencari Rumput Ini Naik Haji
NU Online · Kamis, 27 Agustus 2015 | 18:35 WIB
Sidoarjo, NU Online
Seorang buruh pencari rumput, Achmad Sukarto bin Matali (62), warga Dusun Kedayon Desa Sumput RT 15 RW 04 Kecamatan Kota Sidoarjo akhirnya berangkat ke Tanah Suci setelah mendapatkan surat panggilan dari kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sidoarjo, Rabu (26/8) kemarin.
<>
Bapak 4 anak ini mengaku tidak menyangka jika dirinya bisa berangkat haji ke tanah suci Makkah. Setelah mendapatkan surat panggilan dari Kemenag itu akhirnya dia resmi berangkat untuk menunaikan ibadah haji, Jumat (28/8) ini, mengikuti kloter 17 dari Sidoarjo embarkasi Surabaya.
"Sejak kecil tidak kepikiran untuk menunaikan ibadah haji karena saya bisa digolongkan orang yang kurang mampu. Pekerjaan saya setiap hari mencari rumput untuk memberi makan sapi, dan sapi itu juga bukan milik pribadi melainkan milik orang lain," aku kakek 3 cucu ini kepada NU Online, Kamis (27/8).
Namun, keinginan itu muncul setelah dirinya mendapatkan upah dari hasil kerja kerasnya mencari rumput pada tahun 2003. Pasalnya, ada warga sekitar yang menitipkan sapi padanya. Dua tahun berikutnya dia meraup keuntungan sebesar Rp. 5 juta.
"Awalnya, saya bingung mempunyai uang sebesar itu. Setelah ke rumah anak yang pertama, kemudian saya disarankan untuk menabungkan haji, siapa tahu bisa naik haji beneran. Akhirnya dengan modal nekat, uang sebesar Rp.5 juta saya tabungkan ke Bank BRI Sidoarjo untuk ibadah haji," ceritanya sembari mengenang masa lalu.
Tidak berhenti di situ saja, Achmad Sukarto, juga terus bekerja keras dengan menjual rumput. Rumput yang dia jual kepada peternak sapi lainnya dihargai Rp. 15 ribu jika rumput itu sedikit. Tapi jika rumputnya banyak ia mendapatkan uang Rp. 75 ribu. Uang hasil jualan rumput itu ditabung di rumah, setelah terkumpul banyak ia lalu tabung ke Bank BRI Sidoarjo. (Moh Kholidun/Mahbib)
Terpopuler
1
Tim TP2GP dan Kemensos Verifikasi Pengusulan Kiai Abbas sebagai Pahlawan Nasional
2
Atas Dorongan PBNU, Akan Digelar Jelajah Turots Nusantara
3
Rais Aam Sampaikan Bias Hak dan Batil Jadi Salah Satu Pertanda Kiamat
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Keutamaan & Amalan Istimewa di Hari Asyura – Puasa, Sedekah, dan Menyantuni Yatim
5
Jejak Mbah Ahmad Mutamakkin, Peletak Dasar Keilmuan, Pesantren, dan Pemberdayaan Masyarakat di Kajen
6
Pangkal Polemik ODOL Kegagalan Pemerintah Lakukan Tata Kelola Transportasi Logistik
Terkini
Lihat Semua