Kudus, NU Online
Bagi umat Islam, memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW adalah sebuah "kelayakan". Itulah mungkin, meski bulan Rabiul Awal telah usai, tapi peringatannya masih menggaung di tengah masyarakat.
<>
“Memperingati Maulid Nabi, tidak ada kata terlambat. Malah kalau bisa setiap waktu kita peringati bersama,” kata Pengurus Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kudus KH Mashud Siraj dalam acara peringatan maulid Nabi Muhammad di Halaman Masjid At Taqwa Loram Wetan Jati Kudus, Ahad malam (24/2).
KH Mashud mengatakan peringatan maulid nabi ini harus selalu kita peringati setiap waktu sehingga umat Islam bisa mengenang dan meneladani Nabi setiap saat. Biasanya semakin jauh dari waktu peristiwa kelahiran Nabi Muhammad, orang sering mudah lupa cerita dan sejarahnya.
“Dengan begini, umat Islam akan selalu ingat apa yang diperjuangkan Nabi Muhammad sebagai tokoh reformis dunia yang merubah dari zaman Jahiliyyah menjadi islamiyah seperti ini,” tandas Dai asal desa Karangbener Kudus ini.
Ia mengingatkan tidak ada hari yang lebih penting kecuali hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam sorotan KH Mashud, sekarang ini banyak orang memahami hari yang paling penting adalah hari kelahiran anaknya.
“Meski hari Kelahiran anak kita peringati, toh belum tentu bisa menjadi anak yang baik,” ujar KH Mashud berseloroh yang disambut gerr ratusan jamaah yang hadir.
KH. Mashud menegaskan memperingati Maulid Nabi itu menjadi salah satu bukti cinta kepada utusan Allah tersebut. Mencintai Nabi, katanya, berarti meneladani atau meniru kebaikannya.
“Bila kita mencintai Nabi, besok di yaumil qiamah akan bersama-sama menjadi teman Rasulullah di Surga,” tandasnya.
Kegiatan yang dilaksanakan jamiyah Shimtud Duror al Muhibbin desa Loram ini, rencananya mengundang Pengasuh Pondok Pesantren Raudhotut Tholibin Rembang KH Mustofa Bisri. Namun, pada malam itu Gus Mus berhalangan hadir dan mewakilkan KH Sarofudin untuk menyampaikan mauidhahnya.
Redaktur : Hamzah Sahal
Kontributor : Qomarul Adib
Terpopuler
1
Idul Adha Berpotensi Tak Sama, Ketinggian Hilal Dzulhijjah 1446 H di Indonesia dan Arab Berbeda
2
Gus Baha Ungkap Baca Lafadz Allah saat Takbiratul Ihram yang Bisa Jadikan Shalat Tak Sah
3
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025 M
4
Jamaah Diimbau Hindari Sebar Video Menyesatkan, Bisa Merusak Ibadah Haji
5
Pos-Pos Petugas Penentu Kelancaran Lalu Lintas Jamaah di Jamarat Mina
6
Hilal Awal Dzulhijjah 1446 H Berpotensi Terlihat di Aceh
Terkini
Lihat Semua