Universitas NU Surabaya Siapkan Program S2 Keperawatan
NU Online · Sabtu, 5 Maret 2016 | 12:01 WIB
Surabaya, NU Online
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) yang memfokuskan pada kompetensi di bidang kesehatan, kini menyiapkan program strata dua (S2) untuk Program Studi Keperawatan.
"Alhamdulillah, beberapa waktu lalu, kami sudah menerima hasil dari reakreditasi dengan peringkat B untuk program studi keperawatan dan profesi ners," kata Rektor Unusa Prof Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng di Surabaya, Sabtu.
Untuk merespons capaian itu, pihaknya kini sedang menyiapkan proposal S2 keperawatan. "Mudah-mudahan tahun pelajaran mendatang sudah dapat menerima mahasiswa baru," katanya.
Ia mengungkapkan jika izin untuk S2 keperawatan itu diperoleh, maka Unusa menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta (PTS) di Jawa Timur yang mendapatkan mandat untuk menyelenggarakan program S2 keperawatan.
"Ini perlu kita syukuri, karena ke depan program S2 Keperawatan sangat dibutuhkan bukan hanya untuk mengisi tenaga dosen yang mensyaratkan minimal berizajah S2, tapi juga rumah sakit membutuhkan lulusan ini untuk tingkat manajerial," katanya.
Menurut dia, jika pengajuan proposal ini segera direspons dan mandat untuk menjalankan S2 Keperawatan diberikan kepada Unusa, maka pihaknya berencana akan menerima sebanyak 40 mahasiswa.
"Meski sangat dibutuhkan dan peminatnya dipastikan cukup banyak, kami hanya akan membatasi untuk menerima maksimal 40 mahasiswa. Ini sesuai dengan rasio dosen yang memang kami miliki," katanya.
Menyinggung target penerimaan mahasiswa baru tahun 2016-2017, ia mengatakan pihaknya akan menyiapkan kursi sebanyak 1.300 untuk mahasiswa baru bagi 15 program studi, termasuk S2 Keperawatan.
"Itu target yang kami canangkan tahun ini sesuai dengan rasio jumlah dosen yang ada di Unusa," katanya.
Tahun ini, Unusa juga merencanakan tetap akan menerima mahasiswa asing, sebagaimana yang sudah ada saat ini dari Filipina pada program studi keperawatan.
"Kami memandang keberadaan mahasiswa asing di Unusa merupakan nilai lebih, karena itu berarti kualitas pendidikan kami diakui di luar negeri," katanya. (Antara/Mukafi Niam)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
3
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
4
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
5
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
6
Alokasi 44 Persen Anggaran Pendidikan untuk MBG Tuai Kritik, Disebut sebagai Kesalahan Besar Pemerintah
Terkini
Lihat Semua