Fragmen HARLAH PANCASILA

Sejarah NU Merumuskan Penetapan Hari Pancasila

Rabu, 1 Juni 2022 | 14:30 WIB

Sejarah NU Merumuskan Penetapan Hari Pancasila

Ilustrasi Pancasila. (Foto: NU Online)

Penguatan dan peneguhan Pancasila telah dilakukan oleh KH Abdul Wahid Hasyim ketika Bung Karno menyampaikan pidato pada 1 Juni 1945 tentang asas negara yang berlandaskan lima sila. Pidato tersebut lahir setelah BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada 1 Maret 1945 yang berjumlah 69 anggota.

 

Awalnya, badan tersebut didirikan oleh Nippon (Jepang) dengan nama Dokuritzu Zyumbi Tyoosakai. (baca KH Saifuddin Zuhri, Berangkat dari Pesantren, 2013)


Hari lahir Pancasila ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016. Sebelumnya, Nahdlatul Ulama (NU) secara resmi dan kelembagaan meminta dan mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo untuk menetapkan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahirnya Pancasila.


Usulan tersebut disampaikan pada peringatan Hari Lahir Ke-93 NU di Lapangan Candra Wilwatikta, Pasuruan Jawa Timur yang dihadiri sekitar 15.000 orang yang berasal dari warga NU dan ormas-ormas se-Jawa Timur.


Megawati Soekarnoputri yang diundang secara khusus oleh panitia Harlah ke-93 NU dalam kapasitasnya sebagai Putri Bung Karno didapuk untuk menerima dokumen kajian akademis yang telah disusun oleh PBNU tentang usulan penetapan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila.


Wacana penetapan Hari Lahir Pancasila muncul karena pentingnya mengokohkan dasar negara sebagai fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara yang justru belum diperingati hari lahirnya. NU yang memiliki sejarah panjang dalam merumuskan dan menegakkan Pancasila memberikan masukan berharga agar Harlah Pancasila ditetapkan pada 1 Juni setiap tahunnya.


Masukan NU terkait penetapan Hari Lahir Pancasila juga berangkat dari tokoh NU yang juga Pahlawan Nasional, KH Masjkur yang pernah mengusulkan agar 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila.


Berikut proses Penetapan Hari Lahir Pancasila 1 Juni


1 Maret 2016

PWNU Jawa Timur mengadakan seminar “Kembali ke Pancasila” di Surabaya, melahirkan pernyataan sikap bersama untuk menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila.


9 Maret 2016

PWNU Jawa Timur mengirimkan surat resmi ke PBNU untuk mengusulkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila.


14 Maret 2016

PBNU secara resmi berkirim surat usulan ke Presiden Republik Indonesia untuk menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila


30 April 2016

Apel Besar Harlah ke-93 NU di Pasuruan secara resmi menyampaikan naskah akademik tentang usulan penetapan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila


1 Juni 2016

Melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 tahun 2016, 1 Juni secara resmi ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila dan hari libur nasional. (Fathoni)