Internasional HAJI 2025

Ada Makanan Siap Saji bagi Jamaah Haji Indonesia Sebelum dan Sesudah Fase Armuzna

NU Online  ·  Selasa, 27 Mei 2025 | 17:00 WIB

Ada Makanan Siap Saji bagi Jamaah Haji Indonesia Sebelum dan Sesudah Fase Armuzna

Makanan siap saji untuk jamaah haji Indonesia sebelum dan sesudah fase Armuzna. (Foto: NU Online/Patoni/MCH 2025)

Makkah, NU Online

Menjelang pergerakan dan lalu lintas jamaah yang begitu padat mempengaruhi skema konsumsi bagi jamaah haji. Kondisi tersebut menuntut pola konsumsi cepat dan siap saji namun tetap sehat.


Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menggandeng BPKH Limited menyediakan makanan siap saji bagi jamaah haji Indonesia sebelum dan sesudah fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).


"Selama fase Arafah, Muzdalifah, dan Mina makanan siap saji menjadi solusi sehingga jamaah tetap mendapatkan makanan yang layak, sehat, serta memiliki selera Nusantara," ujar Direktur BPKH Limited, Imam Nikmatullah di Makkah, Arab Saudi, pada Senin (26/5/2025) malam.


Makanan siap saji ini dikelola dengan teknologi tinggi dan menggunakan mesin ritot bertemperatur serta bertekanan tinggi.


"Teknologi tersebut membuat semua kuman bakteri mati dan makanan tersebut dapat dikonsumsi sampai 18 bulan tanpa perlu proses pemanasan ulang," kata Imam.


Ia menjelaskan, makanan siap saji itu sudah dikirim dan sudah diberangkatkan dari Indonesia. Lauknya ada 6 jenis, di antaranya rendang ayam, rendang daging, dan opor ayam.


"Itu semua digunakan untuk dimakan di tanggal 7, 8, serta 13. Di tanggal 7 dan 8 sebelum berangkat ke Arafah, 7 makan pagi, siang dan malam, serta 8 hanya sarapan saja, lalu jamaah berangkat ke Arafah. Sepulang dari Mina, di tanggal 13, jamaah akan memakan makanan siap saji di siang dan malamnya," jelas Imam.


Ia juga menegaskan bahwa makanan siap saji ini merupakan perpaduan antara produksi Indonesia dan Saudi. Sebab lauknya diproses di Indonesia, lalu diimpor ke Saudi. Nasinya diproses di pabrik manaf, sebuah pabrik makanan siap saji yang dimiliki oleh syarikah. Syarikah-syarikah itu yang nanti melayani jamaah haji Indonesia.


Lalu, dilakukan pengemasan ulang di pabrik manaf di Makkah. Kemudian dikirim dari pabrik manaf ke hotel-hotel jamaah haji Indonesia untuk kemudian dibawa ke masing-masing jamaah. Satu karton berisi 6 porsi, ada sarapan 2 dan makan siang makan malam 4, sehingga semuanya 6 porsi.


"Mudah-mudahan jamah haji dapat menikmati makanan siap saji dengan cara yang sehat, aman, dan tentu saja nikmat seperti seleranya Indonesia," ujar Imam.


BPKH Limited yang ditugaskan Kemenag untuk mengadakan dan mendistribusikan makanan siap saji ini telah menyiapkan 6 porsi makanan siap saji yang akan dibagikan kepada 203.320 jamaah di 205 hotel di seluruh Makkah.


Total sekitar 1,2 juta lebih porsi makanan siap saji akan dinikmati di hotel jamaah di Makkah.


Satu jamaah mendapatkan 1 kardus yang isinya 6 porsi, jadi 2 porsi untuk sarapan dan 4 porsi untuk makan siang dan makan malam.


Makanan siap saji ini akan dimakan jamaah pada 7 Dzulhijjah pagi, siang, dan malam. Kemudian pada 8 Dzulhijjah pada saat sarapan, serta pada 13 Dzulhijjah pada saat makan siang dan makan malam sepulang dari Mina.