Internasional

Animasi Wayang Santri Tampil di Panggung Seni G20 India

Rabu, 16 Agustus 2023 | 08:00 WIB

Animasi Wayang Santri Tampil di Panggung Seni G20 India

Salah satu animasi yang dipamerkan Faisal Kamandobat pada Panggung Seni G20 di India. (Foto: istimewa)

India, NU Online

Pertemuan negara-negara yang tergabung dalam kelompok G20 mulai berlangsung di India sebagai pemegang presidensi 2023. Selain tingkat kepala negara dan kementrian juga diselenggarakan pertemuan dalam bidang seni budaya dengan delegasi dari tiap negara anggota dan mitra.


Dalam bidang seni, pemerintah India menyelenggarakan pameran seni internasional dengan judul "Together We Art". Judul tersebut merupakan pengembangan dari tema utama G20 India 'Vasudhaiva Kutumbakam’, frasa dalam kitab Upanisad yang artinya “Satu Bumi, Satu Keluarga, Satu Masa Depan". 


Pameran diselenggarakan di Museum Bihar, Kota Patna, sekaligus sebagai bagian dari biennale museum tersebut. Duduk sebagai kurator adalah akademisi seni terkemuka India Dr Alka Pande dengan didukung kurator Ranbeer Singh Rajput dan Moumita Gosh.


Memenuhi undangan pihak India, Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengirimkan penyair dan seniman visual Faisal Kamandobat sebagai delegasi Indonesia dalam pameran seni G20.  Dalam pameran tersebut Kamandobat memamerkan karya berjudul "Bridges of Cosmologies". 


Karya tersebut berupa video animasi wayang dan manuskrip Arab pegon berisi pengetahuan etnofarmakologi Nusantara dilengkapi rute persebaran rempah-rempah dalam peta dunia. Dalam memproduksi karya tersebut, Kamandobat berkolaborasi dengan para santri Sanggar Matur Nuwun, Pesantren Karanggedang, Salebu, Majenang, Cilacap, Jawa Tengah.


Dalam penjelasan konseptualnya, judul tersebut menekankan perlunya dialog antara pandangan dunia, bukan semata antarnegara serta tata lembaga internasional. 


"Kosmologi bisa menjadi inspirasi untuk terbentuknya tatanan yang lebih seimbang dan holistik, tidak hanya antar negara tapi juga alam, gagasan, benda dan bahkan entitas spiritual. Ini merupakan usaha diplomasi perdamaian dan advokssi kemanusiaan dalam makna yang lebih dalam," papar Kamandobat, yang juga pengurus pusat Lembaga Seni Budaya Muslimin Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lesbumi PBNU) itu, di Museum Bihar, Patna, Selasa (15/8/2023).


Pihak kurator pameran memberi catatan tentang video seni yang unik tersebut dalam kaitannya dengan persoalan kontekstual di berbagai negara, terutama Indonesia dan India.


"Video yang sungguh indah. Ia bertujuan meniadakan batasan dan menghubungkan manusia, alam, dan benda. Melalui lensa keberagaman alam dan budaya, karya seni ini menggambarkan Indonesia sebagai bangsa dengan beragam etnis dan agama sekaligus menjelaskan isu-isu global seperti kehancuran alam, kemiskinan, dan diskriminasi budaya." 


 

Lukisan yang dipamerkan Faisal Kamandobat pada Panggung Seni G20 India
Animasi yang dipamerkan Faisal Kamandobat pada Panggung Seni G20 India


Sementara itu, fotografer kontemporer Thalente Khomo, yang juga delegasi Afrika Selatan dalam pameran tersebut tertarik dengan dimensi spiritual dalam menyikapi problem global. 


"Saya tertarik dengan bagaimana karya tersebut menggali isu-isu yang mencakup kapitalisme, spiritualitas, kematian, dan akhirat. Ini menawarkan perspektif unik tentang kompleksitas dunia, sementara juga mengilhami harapan untuk penebusan manusia melalui pembaharuan dan penciptaan," tutur Khomo. 


Karya Faisal Kamandobat tampil bersama para seniman terkemuka dari negara anggota G20. Beberapa nama merupakan sosok penting dalam seni kontemporer seperti Subodh Gupta, Fransesca Leone, Wu Weishan, Adriana Bostos dan lain sebagainya.


Pameran seni internasional "Together We Art" berlangsung di Museum Bihar mulai 7 Agustus - 7 September 2023. Berikutnya pameran akan dilanjutkan ke Museum Nasional, New Delhi, pada 7 - 27 Oktober 2023 bersamaan acara utama G20 di India.


Kontributor: Andri Maulana