Internasional

Di Pakistan, Gus Ulil Jelaskan Visi Governing NU

Selasa, 6 Agustus 2024 | 11:00 WIB

Di Pakistan, Gus Ulil Jelaskan Visi Governing NU

Ketua PBNU, KH Ulil Abshar Abdalla saat mengisi seminar kaderisasi di Aula Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Islamabad, Pakistan, Ahad (4/8/2024). (Foto: dok. PCINU Pakistan)

Islamabad, NU Online

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Pakistan menggelar seminar kaderisasi di Aula Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Islamabad, Pakistan, Ahad (4/8/2024). Seminar ini menghadirkan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ulil Abshar Abdalla atau Gus Ulil, sebagai narasumber utama.

 

Dia memperkenalkan visi baru NU yang disebut "Governing NU." Menurutnya, NU seperti sebuah negara besar yang perlu menerapkan layaknya sistem pemerintahan.

 

"Jumlah masyarakat Indonesia yang mengikuti ajaran Nahdlatul Ulama hampir setengah persennya, sehingga kita harus mengurus ini layaknya negara," jelas Gus Ulil.

 

Gus Ulil juga membahas arah, cita-cita, dan strategi perjuangan Nahdlatul Ulama (NU) dalam dua pokok bahasan NU sebagai fikrah (pemikiran) dan NU sebagai pergerakan.


Dalam pemaparannya, Gus Ulil menekankan pentingnya pemahaman yang tepat terhadap ideologi berpolitik.

 

"NU sebagai harokah memuat cara berpikir akidah Ahlussunnah Wal Jamaah yang pemicu utamanya adalah politik. Jadi jangan sampai kita salah dalam memilih ideologi berpolitik," ujar Gus Ulil.


Sementara itu, Mustasyar PCINU Pakistan, Rahmat Hindiarakusuma, dalam sambutannya, menyatakan bahwa prinsip ideologi NU layak dikenal di tingkat internasional, khususnya di kalangan masyarakat Pakistan.Ia juga mendorong seluruh pengurus dan badan otonom PCINU Pakistan untuk mengembangkan dan mengibarkan bendera Nahdlatul Ulama di Pakistan.


"Saya selalu mengatakan bahwa NU layak untuk dikenal masyarakat luar, bukan hanya berkembang di Indonesia, tetapi juga pada masyarakat internasional," ujar dia.


Sebelumnya, PCINU Pakistan mengadakan sarasehan halaqah ilmiah bersama Gus Ulil pada Rabu, (31/7/2024) lalu yang mengusung tema Relevansi Tasawuf di Era Modern.


Pada kesempatan itu, Gus Ulil menjelaskan bahwa tasawuf adalah sebuah ajaran dengan fokus tujuan penyesuaian diri. Para filsuf dinilai memiliki peran tersendiri dalam proses pembangunan peradaban Islam dan bangkitnya umat Islam di tengah polemik yang sedang dihadapi oleh Muslim yang akhirnya membawa Islam diterima di kalangan masyarakat umum.


Acara juga diselenggarakan di tempat serupa, yakni Aula Budaya Nusantara, KBRI Islamabad. Hadir dalam kesempatan tersebut, Diplomat dan Pejabat KBRI setempat dan perwakilan dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pakistan (PCIM) dan Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (PPMI). Acara tersebut diselenggarakan atas kerja sama PCINU dan Gusdurian Islamabad.