Di Yaman, Pelajar Indonesia Nikmati Hujan Setahun Sekali
NU Online · Ahad, 19 Juli 2015 | 09:00 WIB
Alhamdulillah, Sabtu 2 Syawwal 1436 H/18 Juli 2015, Kota Tarim Yaman turun hujan disertai sedikit angin kencang. Namun sayangnya, hanya sekitar sepuluh menit saja yaitu dari pukul 16.00 - 16.10 waktu setempat.<>
Beberapa pelajar Indonesia berhamburan menuju halaman rumah untuk menikmati hujan yang turun hanya setahun beberapa kali ini, bahkan kadang hanya setahun sekali. Namun jangan dibayangkan kalalu hujan di sini seperti hujan di Indonesia yang begitu deras dan berjam-jam lamanya.
Hujan di Yaman, jika dibandingkan dengan hujan di Indonesia hanya sebatas gerimis. Di antara kebiasaan masyarakat Yaman ketika turun hujan adalah keluar rumah untuk menikmati air hujan.
Namun demikian, jika hujan deras turun begitu lama, maka akan banyak rumah yang runtuh. Sebab semua rumah di sini kebanyakan terbuat dari tanah liat. Sehingga jika terkena air hujan yang deras akan roboh dengan cepat.
Sedangkan setiap kali khutbah Jum'at khususnya di Masjd Jami' Tarim setiap kali tiba pada bagian doa pasti membaca doa Istisqa' yaitu doa meminta agar diturunkan hujan. Begitu juga ketika Khutbah Sholat Idul Fitri kemarin, Sang Khotib tak lupa membaca doa Istisqa'.
Foto: Mendung di Tarim setelah hujan.
Dikirim oleh Imam Abdullah Rasyid yang sedang berada di Kota Tarim, Yaman.
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
3
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
Terkini
Lihat Semua