Internasional

Jika Kamala Harris Menang Pilpres 2024, Bagaimana Kebijakan AS soal Palestina-Israel? Ini Kata Pengamat

Jumat, 26 Juli 2024 | 12:12 WIB

Jika Kamala Harris Menang Pilpres 2024, Bagaimana Kebijakan AS soal Palestina-Israel? Ini Kata Pengamat

Calon Presiden Amerika Serikat Kamala Harris yang maju menggantikan Joe Biden karena mundur dari kontestasi. (Foto: IG @kamalaharris)

Jakarta, NU Online

 
Pengamat Politik Internasional dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indriana Kartini memberikan pandangannya mengenai kebijakan Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) terhadap dunia Islam dan khususnya terkait invasi Israel.


Menurutnya, kebijakan Partai Demokrat cenderung konsisten mendukung Israel, sejalan dengan kebijakan luar negeri AS yang telah lama berlaku, baik di kalangan Demokrat maupun Republik.
 

"Kecenderungan Partai Demokrat masih tetap mendukung Israel karena itu sudah menjadi kebijakan luar negeri AS terhadap isu Palestina. Baik Demokrat maupun Republik memiliki kebijakan yang serupa dalam hal ini," ujar Indriana kepada NU Online, Kamis (25/7/2024).
 

Koordinator Kajian Politik Internasional Pusat Riset Politik BRIN itu menambahkan, tidak ada perbedaan signifikan antara Partai Demokrat dan Republik dalam hal kebijakan luar negeri terkait isu Palestina-Israel.
 

"Isu ini, seperti konflik Israel-Palestina atau Israel-Hamas, sudah semakin dikurangi intensitasnya. Tidak ada perbedaan besar antara Demokrat dan Republik kecuali dalam isu-isu domestik dan nasional," jelasnya.
 

Mengenai kemungkinan perubahan kebijakan signifikan jika Kamala Harris maju sebagai kandidat dan terpilih dalam Pilpres 2024, Indriana menyatakan bahwa kebijakan Partai Demokrat mungkin tidak akan banyak berubah.
 

Kendati demikian, ia berharap Kamala Harris dapat menyuarakan isu-isu gender, terutama korban perempuan dan anak-anak dalam konflik Israel-Palestina, sebagai upaya untuk menahan kebijakan Israel terhadap Palestina.
 

"Saya berharap jika Kamala Harris menjadi Presiden AS, ada perubahan kebijakan dari AS dalam isu Palestina-Israel. Kamala Harris dapat memberikan angin segar bagi perubahan kebijakan Amerika terhadap kasus Palestina-Israel," kata Indriana.
 

Saat ditanya mengenai probabilitas perubahan kebijakan luar negeri AS di bawah kepemimpinan Kamala Harris, Indriana memperkirakan bahwa perubahan mungkin tidak akan drastis.
 

"Saya tidak bisa berani bilang 50 persen, tetapi jika dia bisa memberikan perubahan sampai 30-40 persen, itu sudah lebih baik. Tidak hanya dalam isu Palestina-Israel, tetapi juga dalam isu perang Rusia-Ukraina," paparnya.
 

Jika terpilih dalam Pilpres 2024, Indriana berharap, Kamala Harris dapat memberikan perubahan dalam arah kebijakan luar negeri Amerika terhadap isu-isu konflik internasional yang saat ini terjadi, sehingga dapat mengurangi ketegangan global yang disebabkan oleh berbagai perang dan konflik.