Internasional HAJI 2022

Jumlah Jamaah Haji Wafat dan Sakit Terus Bertambah

Kamis, 16 Juni 2022 | 21:00 WIB

Jumlah Jamaah Haji Wafat dan Sakit Terus Bertambah

Juru Bicara PPIH Jakarta, Akhmad Fauzin, saat pernyataan pers pada Kamis (16/6/2022) (Foto: Biro HDI Kemenag)

Jakarta, NU Online
Jumlah jamaah Indonesia yang wafat dan sakit di Tanah Suci dalam misi ibadah haji terus bertambah. Sebelumnya, dalam keterangan pers pada Selasa (14/6/2022) Juru Bicara PPIH Jakarta, Akhmad Fauzin menyebut 3 jamaah haji Indonesia yang sudah wafat di Tanah Suci. Sementara jamaah sakit berjumlah 49 dengan rincian 43 orang di rawat jalan dan 6 orang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah.


Berdasarkan pernyataan pers pada Kamis (16/6/2022), Fauzin menyampaikan data bahwa jumlah jamaah yang wafat menjadi 5 orang. Sementara jamaah sakit berjumlah 68 orang dengan rincian 60 orang rawat jalan dan 7 orang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan 1 orang dirawat di RSAS Al Noer Makkah.


“Mari kita doakan semoga jamaah haji yang sedang sakit segera diberikan kesembuhan dan segera dapat melaksanakan rangkaian ibadahnya. Dan jamaah yang wafat, semoga diampuni seluruh dosa dan kesalahan serta diterima ibadah hajinya sebagai haji mabrur. Amin ya Rabbal alamin,” katanya meminta doa kepada semua.


Terkait dengan kesehatan jamaah, Kementerian Agama terus mengimbau para jamaah untuk menjaga kesehatan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Jamaah juga diimbau membatasi aktivitas, utamanya di luar ruangan.


Pasalnya, suhu cuaca di Arab Saudi saat ini dilaporkan mencapai 46 derajat celsius dan 29 derajat celsius pada dini hari. Fauzin, mengatakan bahwa upaya yang perlu dilakukan jamaah saat beraktivitas di luar ruangan adalah melengkapi diri dengan alat pelindung dan memakai alas kaki.


Selain itu, jamaah juga diminta untuk memenuhi kebutuhan cairan, mengonsumsi vitamin, makan tepat waktu, serta mencukupi waktu tidur. Untuk menghadapi cuaca ekstrem, jamaah diimbau untuk pertama, memperbanyak minum air putih.


Kedua, memperbanyak konsumsi buah. Ketiga, mengatur waktu ibadah. Keempat, meminta pendampingan petugas kesehatan saat kurang fit. Kelima, menggunakan alat pelindung diri.


Fasilitas Kesehatan
Pelaksanaan ibadah haji tahun 2022 ini memang menjadi musim ibadah yang memiliki risiko tinggi terkait dengan kesehatan jamaah. Pasalnya, ritual haji tahun ini masih berada dalam bayang-bayang pandemi Covid-19 dan diprediksi kondisi panas di Arab Saudi juga di atas kondisi normal.


Untuk menghadapi kondisi ini, pelayanan kesehatan menjadi prioritas pemerintah dengan menyiapkan Kantor Kesehatan Haji Indonesia yang berada di Makkah, Madinah, dan Jeddah.


Selain itu, juga dibuka 296 titik layanan kesehatan selama operasional pelaksanaan haji di Arab Saudi sebagai tempat layanan kesehatan yang bisa dimanfaatkan oleh jamaah haji Indonesia. Sebanyak 173 jenis obat-obatan dan 45 macam perbekalan kesehatan yang total seluruhnya mencapai 18 ton telah disiapkan.


Seluruh jamaah haji Indonesia juga mendapatkan paket tas yang berisi masker kain, masker medis, oralit, cairan semprot wajah, plester, tisu basah, hand sanitizer, kantong kencing, yang merupakan perlengkapan pendukung selama melaksanakan ibadah di tanah suci. Kursi roda juga disiapkan untuk memastikan kesiapan bagi calon haji yang membutuhkan.


Mengingat dari 100.051 calon haji asal Indonesia sebanyak 35,81% masuk dalam kategori risiko tinggi (risti) dan lanjut usia, Kemenkes membekali smart watch yang akan digunakan oleh jamaah sangat berisiko tinggi.


Pemerintah sendiri telah menyiapkan 776 petugas dari Kementerian Kesehatan yang terdiri dari 304 orang Petugas Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) dan 472 orang Tenaga Kesehatan Haji (TKH) dipersiapkan untuk menunjang pelaksanaan ibadah haji.


12 tenaga dokter spesialis yang terlibat pada musim haji tahun ini terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis paru, dokter spesialis syaraf, dokter spesialis bedah orthopedi, dokter spesialis bedah umum, dokter spesialis kedokteran jiwa, dokter spesialis anastesi, dokter spesialis rehab medik, dokter spesialis emergensi medis, dokter spesialis kedokteran penerbangan dan dokter spesialis mikrobiologi klinik.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Musthofa Asrori