Internasional

Korban Gempa Tembus Lebih dari 40 Ribu Jiwa, Paling Mematikan dalam Sejarah Turki

Rabu, 15 Februari 2023 | 20:20 WIB

Korban Gempa Tembus Lebih dari 40 Ribu Jiwa, Paling Mematikan dalam Sejarah Turki

Sebuah gedung roboh akibat gempa M 7,8 di Turki Selatan, Senin (6/2/2023). (Foto: rri.co.id)

Jakarta, NU Online

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut bahwa tingginya jumlah korban tewas di Turki akibat gempa bumi pekan lalu, menjadikan kejadian bencana alam tersebut sebagai bencana paling mematikan sejak pendirian Turki 100 tahun lalu.


Dikutip dari Assosiated Press, banyak dari puluhan ribu korban selamat yang kehilangan tempat tinggal masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti mencari perlindungan dari hawa dingin yang ekstrem.


Jumlah korban jiwa akibat gempa seminggu lalu itu dikonfirmasi otoritas Turki melewati jumlah yang tercatat dari gempa besar Erzincan pada tahun 1939 yang menewaskan sekitar 33.000 orang.


Erdogan mengatakan, sebanyak 105.505 orang terluka akibat gempa yang berpusat di sekitar Kahramanmaras dan gempa susulannya. Jumlah ini terus meningkat seiring dengan proses evakuasi yang mesih berlanjut.


Al Jazeera melaporkan korban tewas akibat gempa bumi Turki-Suriah telah melampaui 40.000 dengan rincian 35.418 orang meninggal dunia di Turki, sementara pemerintah Suriah dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan lebih dari 5.800 orang tewas di Suriah.


Proses pencarian dan penyelamatan korban terus berlanjut di Turki selatan, bahkan ketika harapan untuk menemukan korban yang selamat memudar sembilan hari sejak gempa pertama. Pemerintah Turki mengatakan bahwa 74 tim dari luar negeri telah melakukan perjalanan ke negara itu untuk misi penyelamatan.


Gambar udara dari daerah-daerah yang terkena gempa Turki menunjukkan pola retakan lebar yang mengiris ladang, jalan, sungai, dan lereng bukit.


TRT World  merilis sejumlah gambar yang memperlihatkan celah besar yang membelah sebuah kebun zaitun menjadi dua di ladang yang dipisahkan oleh garis patahan di Distrik Altinoz, Hatay.


Selain itu, gempa bumi itu juga menyebabkan ribuan bangunan dan fasilitas publik seperti bandara Hatay dan Pelabuhan Iskenderun rusak. Hal ini menyebabkan penundaan transportasi selama berhari-hari. 


Seperti diketahui, gempa bumi pertama berkekuatan 7,8 skala Richter terjadi pada pukul 04:17 (01:17 GMT) pada hari Senin (6/2/2023) dan berpusat di distrik Pazarcik di provinsi Kahramanmaras, Turki.


Kurang dari 12 jam kemudian, gempa berkekuatan 7,6 SR menyusul dan mengguncang wilayah yang sama.
Getaran dirasakan oleh jutaan orang di seluruh wilayah hingga 1.000 km (621 mil) jauhnya. 


Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Kendi Setiawan