Masjid dan Madrasah Berusia Lebih dari 100 Tahun di India Dibakar
NU Online · Selasa, 4 April 2023 | 17:00 WIB
Jakarta, NU Online
Sebuah Masjid dan Madrasah Azizia yang berusia lebih dari 100 tahun dirusak dan dihancurkan oleh masa Hindutva di Bihar Sharif, India Timur. Lebih dari 4.500 buku-buku Islam termasuk salinan Al-Qur’an di madrasah tersebut dibakar.
Kejadian ini berlangsung ketika massa penganut Hindu sayap kanan bentrok dengan Muslim saat festival keagamaan Ram Navami pada Jumat (31/3/2023).
“Kantor utama madrasah dibakar. Kantor itu memiliki lemari yang penuh dengan buku. Mereka semua menjadi abu,” kata pengurus madrasah dan perpustakaan, Mohammed Shahabuddin dikutip dari Clarion India, Selasa (4/4/2023).
Pada saat kejadian, Shahabuddin mengatakan bahwa siswa madrasah sedang cuti Ramadhan. Namun, ia dan beberapa jamaah tengah berada di masjid. Saat kerumunan massa mulai berang, ia dan jamaah lainnya mengunci diri di dalam masjid dan melakukan pertahanan terhadap massa.
Ia mengatakan, massa meneriakkan 'Jai Shri Ram' dan slogan-slogan provokatif lainnya. Massa lalu melemparkan batu dan menyiramkan bensin ke masjid serta madrasah dan beberapa rumah tetangga.
Dikutip dari Al Jazeera, pihak kepolisian India mengerahkan ratusan polisi anti huru-hara dan memotong layanan internet seluler selama periode kekerasan yang menyebar di beberapa negara bagian. Kendaraan dan properti juga dibakar selama insiden tersebut.
Polisi mengatakan bahwa 77 orang yang terliat dalam aksi kekerasan telah diringkus. Atas kejadian itu, seorang remaja dinyatakan tewas tertembak dalam insiden tersebut.
Sejarah Madrasah Azizia
Mengutip Heritage Times, Madrasah Azizia adalah sekolah Muslim terkemuka yang didirikan oleh seorang wanita bernama Bibi Soghra pada tahun 1896. Madrasah Azizia merupakan pusat pendidikan yang memiliki fasilitas asrama untuk siswa dan guru.
Bibi Soghra adalah seorang dermawan terkenal di Bihar Sharif. Dia mendedikasikan hidup dan kekayaan untuk pekerja amal setelah kehilangan suami dan putrinya. Pendirian madrasah tersebut untuk mengenang suaminya, Moulvi Abdul Aziz.
Pada tahun 1896, ia mendirikan Soghra Waqf Estate sebuah yayasan yang menaungi Madrasah Azizia. Soghra Waqf Estate dibuat untuk mengelola properti dan untuk mendanai lembaga pendidikan dan kesejahteraan yang masih beroperasi sampai sekarang.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua