Internasional

Masjid Indonesia Maroko Buka Kajian Kitab Turots

Senin, 28 Januari 2013 | 05:20 WIB

Kenitra, NU Online
Maroko, tepatnya di samping Souk Houriya, kawasan Biranzaran Kota Kenitra terdapat masjid Indonesia. Hingga kini, masjid itu masih menjadi pusat pengajaran serta pemberantasan buta huruf dan pengajian bakda Maghrib.

<>

Di tempat ini pula, pertama kali diadakannya pembukaan kajian kitab-kitab turots (tradisi, red.) khusus bagi para peserta Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) STAINU Jakarta yang sedang mengikuti Program Kelas Internasional selama setahun di Universitas Ibnu Thufail, Kenitra, akhir pekan kemarin.

Dalam acara ini, Ustadz Yunus, salah satu pengurus Majlis Ilmi yang juga khotib di masjid Indonesia menyambut baik kedatangan para mahasiswa Kelas Internasional STAINU Jakarta yang ingin memperdalam kajian kitab-kitab turots.

Menurut Mamat S Burhanuddin selaku perwakilan dari pihak STAINU Jakarta mengatakan bahwa dibukanya acara ini bertujuan agar para pelajar mampu menggunakan waktunya dengan sebaik-baiknya selama belajar di Maroko, mengingat waktunya yang sangat terbatas. 

Di samping belajar di universitas, mereka juga harus diisi dengan pendalaman kajian kita-kitab turots yang berada diluar kampus sekaligus sebagai ajang untuk berinteraksi langsung dengan warga setempat. 

Dalam kesempatan ini, Mohammad Zen Hafidz selaku perwakilan dari Kementrian Agama berpesan kepada semua pelajar kelas internasional agar tetap menjaga akhlak dan budi pekertinya ketika bergaul dengan siapa saja, hal ini dikarenakan warga Indonesia dan semua pelajar yang berada di Maroko sudah dikenal baik terutama dari akhlak dan sopan santunnya.

Turut hadir pula Ustadz Thoriq, selaku pembimbing dan guru yang akan memberikan kajian kitab-kitab turots beserta segenap pengurus masjid Indonesia, H. Muhlisin Bisyri dari yayasan Sekolah Tinggi Agama Islam Wali Sembilan Semarang, Ali Syahbana selaku Wakil tanfidziyah PCINU Maroko dan sejumlah anggota perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Maroko serta sejumlah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Maroko.

Redaktur    : Hamzah Sahal
Kontributor : Kusnadi El-Ghezwa