Internasional HAJI 2025

Menengok Kesiapan Arafah, Muzdalifah, dan Mina Jelang Puncak Haji 2025

NU Online  Ā·  Kamis, 15 Mei 2025 | 16:30 WIB

Menengok Kesiapan Arafah, Muzdalifah, dan Mina Jelang Puncak Haji 2025

Pengecekan tenda-tenda persiapan jelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Kamis (15/5/2025). (Foto: MCH 2025/Senida Aditya)

Makkah, NU Online

Gelombang kedatangan jamaah haji ke Makkah terus berjalan. Hingga Kamis (15/5/2025), jumlah jamaah haji yang tiba di Makkah sudah lebih dari 30 ribu jamaah. Persiapan jelang puncak haji pun dilakukan di kawasan Masyair yaitu Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).


Kepala Bidang Perlindungan Jamaah Haji sekaligus Ketua Satgas Armuzna, Harun Ar-Rasyid melakukan pengecekan ke tenda-tenda di kawasan Masyair. Di antara kesiapan yang ia cek adalah perlengkapan tenda dan kebutuhan jamaah haji selama puncak haji.


Berdasarkan pantauan di kawasan Arafah pada Kamis (15/5/2025), tenda-tenda besar berwarna putih yang akan digunakan untuk wukuf pada 9 Dzulhijjah mulai dilengkapi dengan karpet dan kasur. Wukuf diperkirakan akan berlangsung pada 5 Juni mendatang.


Petugas terlihat melakukan pembersihan di sekitar area tenda, mengecek fasilitas toilet, serta memastikan pendingin ruangan berfungsi dengan baik. Setiap tenda dilengkapi pendingin agar jamaah tetap nyaman saat menjalani wukuf.


Persiapan juga tampak dilakukan di sepanjang jalur menuju Muzdalifah dan Mina. Pemerintah Arab Saudi terus membenahi infrastruktur jalan serta fasilitas pendukung lainnya untuk memperlancar mobilitas jamaah, khususnya saat mabit dan prosesi lontar jumrah.


Adapun jamaah haji Indonesia dijadwalkan mulai bergerak menuju Arafah pada 4 Juni untuk melaksanakan wukuf. Setelahnya, mereka akan diberangkatkan menuju Muzdalifah untuk mabit, kemudian melanjutkan perjalanan ke Mina.


Skema murur dan tanazul

Untuk mengantisipasi kepadatan di Muzdalifah, Kementerian Agama RI telah menyiapkan skema murur, yaitu melintas tanpa turun dari kendaraan bagi sekitar 25 persen dari total 203.320 jamaah haji reguler. Skema ini diprioritaskan bagi jamaah lanjut usia (lansia), disabilitas, serta mereka yang memiliki risiko tinggi.


Dengan skema murur, jamaah dibawa menggunakan bus dari Arafah, melintasi Muzdalifah tanpa turun, dan langsung diarahkan menuju Mina.


Pemerintah juga menyiapkan skema tanazul untuk mengurangi kepadatan saat mabit di Mina. Sebanyak kurang lebih 37 ribu jamaah direncanakan mengikuti skema ini. Meski tetap mendapatkan alokasi tenda di Mina, jamaah yang mengikuti tanazul akan diinapkan di hotel sekitar kawasan Jamarat atau lokasi lontar jumrah.


Setelah menginap, jamaah akan dibawa kembali ke Mina untuk melaksanakan lontar jumrah sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Pemerintah terus menjalin koordinasi intensif dengan delapan syarikah untuk memastikan kelancaran pelaksanaan seluruh rangkaian ibadah haji.


Untuk kebutuhan konsumsi bagi jamaah haji Indonesia selama puncak haji, Kepala Bidang Konsumsi Sutikno menegaskan bahwa konsumsi jamaah sesuai rencana.


"Di Armuzna, jamaah haji akan mendapatkan 15 kali makan ditambah 1 kali snack berat," kata Sutikno, Rabu (14/5/2025).


Rangkaian proses di Armuzna masih tetap menggunakan layanan berbasis syarikah. Sebab itu, jamaah diimbau agar mengetahui syarikah yang menaunginya serta wajib membawa kartu Nusuk.