Internasional RAMADHAN DI LUAR NEGERI

Menjadi Muallaf di Masjid Al-Ikhlas Amsterdam

Selasa, 21 Mei 2019 | 01:00 WIB

Menjadi Muallaf di Masjid Al-Ikhlas Amsterdam

Jamaah shalat di Masjid Al-Ikhlas Belanda.

Islam adalah agama yang cinta damai. Bukan teroris seperti yang dituduhkan oleh dunia yang membenci Islam. Islam adalah agama yang mengajarkan kasih sayang. Bukan hanya kepada manusia, tetapi kepada seluruh alam. Lingkungan, tumbuhan, binatang, semuanya diperlakukan dengan mulia dalam akhlak Islam.

Firman Allah dalam Al-Qur'an ayat 208 menyebutkan, "Wahai orang-orang yang beriman masuklah kamu ke dalam Islam secara menyeluruh, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu."

Orang yang masuk Islam disebut muallaf. Secara bahasa muallaf adalah orang yang masih lemah imannya. Kata muallaf bisa berarti disatukan, dijinakkan, dan ditundukkan. Karenanya orang yang baru masuk Islam butuh pembinaan dan bimbingan agar imannya tidak goyah. Pantas di dalam hak mendapatkan zakat, muallaf termasuk daftar yang keempat sebagai mustahik dari delapan asnaf atau golongan yang disebutkan dalam Surat At-Taubah ayat 60. Harta yang didapatkan dari pembagian zakat itu diharapkan sedikit membantu dan meringankan beaya dalam pencarian ilmu dan pembekalan iman.

Hampir setiap tahun PPME Al-Ikhlas Amsterdam melayani orang-orang Belanda untuk membimbing mereka membaca dua kalimat syahadat sebagai bukti bahwa mereka telah sepenuh hati memeluk agama Islam.

"Bisa sampai lima orang dalam setahunnya orang-orang Belanda masuk Islam di sini," ungkap Ustadz Tamsil, bestuur atau pengurus PPME Al-Ikhlas Divisi Dakwah.

Memang, salah satu program Persatuan Pemuda Muslim se-Eropa (PPME) Al-Ikhlas adalah pembinaan kepada para muallaf agar mereka mendapatkan ajaran dan bimbingan agama Islam secara benar. Islam yang santun dan rahmatan lil alamin. Seperti yang diungkapkan oleh Hansyah Iskandar Putera dan Ahsanul Hasibuan pada acara tarhib Ramadhan pada 4 Mei 2019 yang lalu.

Keduanya adalah Ketua dan Wakil Ketua PPME Al-Ikhlas Amsterdam. Dan sebagai wujud kepedulian terhadap pembinaan para muallaf Belanda tersebut, PPME Al-Ikhlas telah menyediakan madrasah untuk belajar menuntut ilmu keislaman, dan diajarkan langsung oleh Ustadz Abdurrahman, muallaf Belanda yang sudah belasan tahun memeluk Islam.

Di bulan Ramadhan 1440 H ini bertambah lagi saudara Muslim di Belanda. Nmanya Yakob yang setelah memeluk Islam namanya ditambahkan dengan Amran Yakub. Dibimbing oleh Ustadz Tamsil dan disaksikan oleh Ustadz Muharram–imam Masjid Al-Ikhlas, dan Muhammad Fattah– muallaf, sebelumnya bernama Robert.

Hari Ahad 5 Mei 2019 silam, Yakub dengan ketulusan hatinya mengucapkan ikrar dua kalimat syahadat di hadapan para saksi dan pembimbing di dalam Masjid Al-Ikhlas Jan Van Gentstraat 140, 1171 GN, Badhoevedorp, Amsterdam. Semoga bertambah terus saudara Muslim asli Belanda yang akan memeluk agama Islam. Amiin.

Juga, semoga dengan semakin beratambahnya satu per satu orang Belanda masuk Islam, merupakan tanda bahwa Islam akan kembali kepada masa kejayaannya seperti dulu dan tumbuh berkembang dari Belanda sehingga meluas ke Eropa dan meluas lagi sampai ke seluruh dunia.

H Khumaini Rosadi, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ichsan Bontang, Dai Tidim Jatman, Dai Ambasador Cordofa, Dosen STIT Syam Bontang, Guru PAI SMA YPK Bontang, Muballigh LDNU Bontang, Imam Masjid Agung Al-Hijrah Kota Bontang, tengah bertugas dakwah Ramadhan di Belanda.