Internasional

Momen Hangat para Pemain Bola dengan Sang Ibu di Piala Dunia 2022

Kamis, 22 Desember 2022 | 11:30 WIB

Momen Hangat para Pemain Bola dengan Sang Ibu di Piala Dunia 2022

Lionel Messi ketika memeluk hangat ibunya, Celia Maria, setelah memenangkan Piala Dunia 2022 Qatar. (Foto: tangkapan layar BeIN Sport)

Jakarta, NU Online

Gegap gempita Piala Dunia 2022 Qatar telah usai. Tim Tango Argentina muncul sebagai juara dunia edisi ke-22 dengan mengalahkan Prancis 4-2 lewat adu penalti setelah bermain imbang 3-3 selama 120 menit.


Dalam salah satu analisisnya, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menegaskan bahwa filosofi sepak bola lekat dengan kehidupan manusia. Solidaritas, sportivitas, kolektivitas, bahkan kekeluargaan lekat dengan sepak bola. Sebab itu, pemandangan hadirnya keluarga di stadion kerap terlihat di Piala Dunia, tidak terkecuali di Qatar.


Kapten Argentina, Lionel Messi mendapat suntikan kekuatan dari hadirnya keluarga di stadion, khususnya pada lagi final. Ia merayakan kemenangan bersama rekan setimnya. Beberapa waktu kemudian, lewat gestur tangannya, Messi menginginkan anak, istri, dan ibunya juga ikut turun ke lapangan untuk bersama-sama.


Beberapa saat kemudian sebelum penyerahan trofi Piala Dunia 2022, ibu Messi, Celia Maria Cuccittini Oliveira de Messi masuk lapangan dan berlari menghampiri Messi, lalu memeluk erat anak kebanggaan warga Argentina itu. Dicolek dari belakang oleh seseorang, awalnya Messi terkaget, namun kemudian memeluk erat karena orang itu adalah ibunya.


Video kehangatan Messi memeluk ibunya itu viral di media sosial. Begitu juga pemandangan hangat dia bersama istri dan ketiga anaknya ketika bersama merayakan kemenangan sesaat setelah pengalungan medali.


Potret kehangatan pemain di Piala Dunia 2022 juga diperlihatkan beberapa punggawa Timnas Maroko. Maroko dikenal sebagai negara yang memiliki budaya kelekatan keluarga yang kuat, seperti yang selama ini terlihat pada budaya orang-orang Timur.


Kuatnya kelekatan dengan keluarga, terutama ibu, diakui oleh para pemainnya menjadi satu kekuatan besar yang membuat tim Maroko berhasil melesat di Piala Dunia tahun ini. Tidak heran, Achraf Hakimi, Sofiane Boufal, dan juga sang pelatih Regragui, tidak malu menunjukkan cinta pada ibunya di depan khalayak.


Saat Maroko berhasil menang adu penalti berhadapan dengan Spanyol di babak 16 besar, Achraf Hakimi berlari untuk merayakan kemenangan timnya bersama ibu. Ia menerima ciuman bangga sang ibu di pipinya.


Setelah pertandingan tersebut, ia dengan gamblang mengunggah foto bersama ibunya, dengan judul "Aku mencintaimu ibu". Hakimi melakukan hal yang sama setelah kemenangan di perempat final melawan Portugal, dengan kembali naik ke tribun untuk memeluk ibunya.


Merayakan kemenangan bersama sang ibu juga dilakukan oleh Sofiane Boufal. Pemain jebolan akademi sepak bola Kerajaan Maroko itu menari gembira bersama ibunya di lapangan setelah mengalahkan Portugal di perempat final.


Dukungan ibu juga diperoleh Pelatih Timnas Maroko Walid Regragui. Pelatih kelahiran Prancis itu didukung langsung oleh ibunya bernama Fatima yang datang dari Paris. Dukungan sang ibu, Fatima, sekaligus momen pertama dia menyaksikan anaknya melatih di lapangan. Biasanya hanya menyaksikan lewat televisi.


Momen kedekatan sang ibu dengan para pemain sepak bola di Piala Dunia 2022 juga diperlihatkan Jude Bellingham (19), pemain Inggris dan Borussia Dortmund, tidak ragu menghampiri ibunya, Denise (54), usai pertandingan melawan Senegal di babak 16 besar.


Momen kemenangan Inggris juga dirayakan oleh Marcus Rashford yang membagikan foto bersama ibunya di tribun. Christiano Ronaldo, pemain Eropa yang juga dikenal dekat dengan ibunya. Hal ini menunjukkan bahwa kedekatan dengan orang tua, terutama sang ibu masih dilakukan oleh orang-orang Barat.


Bahkan Jude Bellingham dan ibunya masih tinggal bersama di sebuah flat dan terkadang mengantarnya ke pelatihan. Denise juga mengelola urusan keuangan putranya, dan memungkinkan Jude untuk fokus pada sepak bola. Denise memastikan anaknya tidak terpengaruh gaya hidup glamor dan keserakahan yang dapat menggagalkan karier banyak pemain muda.


Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Kendi Setiawan