Momen Shalat Jumat Perdana Jamaah Haji di Masjidil Haram
NU Online · Sabtu, 17 Mei 2025 | 13:19 WIB

Pemandangan jamaah haji yang sedang keluar dari Masjidil haram usai melaksanakan shalat Jumat pada 16 Mei 2025. (Foto: NU Online/Patoni/MCH 2025)
Patoni
Penulis
Makkah, NU Online
Tepat satu pekan jamaah haji Indonesia berangsur-angsur datang ke Makkah sejak 10 Mei 2025 lalu. Menurut data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama RI pada Jumat (16/5/2025) pukul 17.00 WAS, lebih dari 40 ribu jamaah haji Indonesia sudah berada di Makkah.
Jumat, 16 Mei 2025 merupakan momen shalat Jumat perdana bagi jamaah haji dari seluruh dunia, terutama bagi jamaah haji Indonesia. Adapun momen shalat Jumat sebelumnya baru diisi sejumlah jamaah haji dari Turki, Pakistan, Bangladesh, dan China sehingga jamaah masih bisa menempati Mataf (tempat thawaf) dan serambi-serambi terdekat Ka'bah.
Momen Jumat (16/5/2025) sudah berbeda, area thawaf sudah penuh jamaah sejak subuh, belum ditambah jamaah haji yang sedang melaksanakan umrah wajib. Jamaah haji dari seluruh dunia digeser ke koridor belakang Masjidil Haram.
Jamaah diatur di setiap lantai oleh Askar (petugas keamanan Masjidil Haram) melewati ekskavator yang hanya berjalan naik. Tidak ada ekskavator yang berjalan turun sehingga jamaah haji perlu mempersiapkan diri sejak dari hotel, seperti buang air kecil, buang air besar, hingga diupayakan sudah punya wudhu sejak dari hotel.
Sebelum shalat Jumat dimulai, petugas haji menemukan salah satu jamaah haji asal Lombok, Nusantara Tenggara Barat (NTB) yang kebingungan mencari jalan keluar menuju Mataf.
"Saya pengen jumatan di depan Ka'bah, biar afdhol," kata dia sambil celingak-celinguk mencari jalan keluar.
Petugas berupaya memenuhi keinginan jamaah haji tersebut dengan menanyakan ke salah satu satu pegawai Masjidil Haram yang sedang sibuk menjaga salah satu pintu keluar masuk jamaah yang membludak.
"Arah Mataf ke mana?" tanya petugas dengan menggunakan bahasa Inggris.
"Anda harus keluar dari sini," jawab si pegawai.
"Pak, harus keluar dari sini dulu. Sedangkan seluruh ekskavator berjalan naik. Tak ada ekskavator turun," kata petugas.
"Ya sudah, berarti saya shalat Jumat di sini saja," kata si jamaah haji yang belum diketahui identitas namanya.
Sekitar pukul 10.45 WAS, area koridor sudah dipenuhi oleh jamaah haji. Tidak sedikit pula terlihat jamaah haji bule. Selain itu jamaah haji dari China, Somalia, Afghanistan, India, Iran, Turki, dan lain-lain.
Baca Juga
Sistem Akustik Canggih di Masjidil Haram
Salah satu petugas haji Indonesia berdampingan dengan jamaah haji asal Somalia bernama Mahamed Farax. Dia shalat Jumat mengenakan sarung motif kotak-kotak dan kaos polo berwarna biru langit dengan kartu Nusuk di lehernya.
"Assalamualaikum, Indonesia good peoples," kata Mahamed Farax sambil tersenyum. Petugas haji Indonesia menyambut dengan senyuman juga sambil mengatakan bahwa bangsa Somalia juga baik dan mengajaknya berswafoto.
Shalat Jumat di Masjidil Haram dilaksanakan dengan dua kali azan. Khotbah berbahasa Arab selama sekitar 15 menit. Sekira pukul 12.30 WAS shalat Jumat selesai. Setelah shalat Jumat rampung, biasanya langsung diadakan shalat ghaib.
Data Siskohat pada Jumat (16/5/2025) pukul 11.30 Waktu Arab Saudi atau sekitar pukul 15.30 WIB, jumlah jamaah yang telah tiba di Madinah menembus 101.678 orang. Angka ini setara dengan 50,01 persen dari total kuota jamaah haji reguler Indonesia sebanyak 203.320 orang.
Pemindahan jamaah dari Madinah ke Makkah juga terus berlangsung. Hari ini memasuki hari ketujuh sejak kloter pertama diberangkatkan pada Sabtu lalu. Total 103 kloter telah tiba di Makkah dengan jumlah jamaah mencapai 40.029 orang.
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Kabar Duka: Ibrahim Sjarief, Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab Meninggal Dunia
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua