Internasional

Muslim-Yahudi Inggris Kecam Sikap Fobia-Islam dan Anti-Semit

Kamis, 28 Agustus 2014 | 22:01 WIB

Jakarta, NU Online
Para pemimpin masyarakat Yahudi dan Muslim di Inggris meminta kedua umat untuk "mengekspor perdamaian" ke Timur Tengah.<>

Dalam pernyataan bersama, Dewan Deputi Yahudi (JBD) dan Dewan Muslim Inggris (MCB) mengecam fobia terhadap Islam dan juga paham anti-Semit, sebagaimana dilansir oleh BBC Indonesia.

Mereka mengatakan memiliki "pandangan kuat" tentang konflik antara Israel dan Palestina.

Tetapi mereka menyebut jatuhnya korban jiwa dari warga sipil tidak bisa diterima oleh kedua agama.

"Kami berdoa agar konflik segera berakhir dan perdamaian abadi untuk semua"

Pernyataan bersama

Seruan perdamaian ini datang setelah Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata setelah pertempuran selama 50 hari yang telah merenggut nyawa lebih dari 2.000 warga sipil Palestina dan 70 warga Israel yang 64 di antara mereka adalah tentara.

"Terlepas dari situasi di Timur Tengah, kita harus terus bekerja keras untuk menjalin hubungan baik antar komunitas di Inggris," kata pernyataan itu.

"Kita tidak boleh mengimpor konflik. Kita harus mengekspor perdamaian."

Sejumlah laporan mengindikasikan meningkatnya sikap anti-Semit sejak konflik di Gaza dimulai.

"Kami mengecam setiap bentuk anti-Semit, fobia Islam atau bentuk rasisme apa saja," sebut laporan itu.

Kemudian, "Meminta Yahudi dan Muslim untuk menggandakan upaya demi bekerja sama dan saling mengenal satu sama lain."

Para pemimpin komunitas mengatakan ada lebih banyak hal yang mempersatukan kedua umat, ketimbang yang memisahkan.

Melawan tradisi

Dan meski mereka mengatakan bahwa "kedua komunitas mungkin berlawanan pendapat mengenai asal usul, alasan dan solusi untuk mengakhiri konflik" di Timur Tengah, mereka menggarisbawahi poin-poin dimana kedua masyarakat saling bersepakat.

"Kematian setiap warga sipil adalah sebuah tragedi, dan setiap upaya harus dilakukan untuk meminimalkan jatuhnya korban jiwa," kata pernyataan tersebut.

"Menjadikan warga sipil sebagai sasaran sangat tidak bisa diterima dan berlawanan dengan tradisi agama kami.

"Kami berdoa agar konflik segera berakhir dan perdamaian abadi untuk semua."

Namun, menurut koran Jewish Chronicle, kedua kelompok itu berbeda pandangan mengenai bagaimana menyikapi kecaman terhadap korban jiwa sipil.

Seorang juru bicara MCB mengatakan kepada koran itu, "Korban jiwa sipil merujuk kepada dua pihak yaitu Israel dan Hamas."

Tetapi Jewish Chronicle mengutip seorang juru bicara JBD yang mengatakan bahwa, "Kami sangat jelas bahwa IDF [Pasukan Pertahanan Israel] tidak menyasar warga sipil, karena itu kami dapat menandatangani pernyataan bersama tersebut."

JBD menyebut diri mereka bertujuan untuk "mempromosikan dan membela kebebasan beragama serta sipil" umat Yahudi di Inggris.

Mitra Muslim mereka, MCB, adalah badan nasional yang beranggotakan lebih dari 500 masjid dan organisasi-organisasi Muslim lain di Inggris. (mukafi niam)