Internasional HAJI 2022

Pasca-Armuzna, Jamaah Diimbau Jaga Kesehatan dan Pulihkan Diri

Sabtu, 16 Juli 2022 | 14:30 WIB

Pasca-Armuzna, Jamaah Diimbau Jaga Kesehatan dan Pulihkan Diri

Ilustrasi jamaah haji yg dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). (Foto: MCH)

Makkah, NU Online
Aktivitas jamaah haji selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) sangat membutuhkan fisik yang kuat. Jumlah jamaah yang dirawat dan meninggal mengalami peningkatan.


Setelah masa puncak haji tersebut, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) meminta jamaah untuk sementara tetap menjaga kesehatan dan tidak memforsir diri. Dengan demikian, energi kembali pulih seperti sedia kala.


“Kita semua lelah setelah menjalani puncak ibadah haji. Sebab, haji memang ibadah fisik. Untuk itu, pasca-Armuzna, saya harap jamaah fokus menjaga kesehatan dan tidak memforsir diri,” pesan Menag di Jeddah, Sabtu (16/7/2022).


Di antara bagian ibadah haji yang mesti dilaksanakan adalah Thawaf Ifadhah setelah mabit di Mina. Namun, prosesi ini tidak mesti segera dilakukan, kecuali jamaah haji yang sudah dijadwalkan segera pulang ke Indonesia dalam waktu dekat. Selama jamaah masih berada di Makkah, mereka dapat melaksanakannya ketika kondisi fisiknya benar-benar sehat.


“Untuk jamaah yang masih lama di Makkah, diimbau untuk memulihkan kesehatan dan kondisi fisiknya terlebih dahulu dan tidak memaksakan untuk bergegas melakukan Thawaf Ifadhah,” pesan Menag Yaqut.


Setelah masa puncak haji selesai, konsentrasi jamaah saat ini adalah menjalankan ibadah sunnah dan membeli oleh-oleh sembari menunggu jadwal kepulangan, khususnya bagi gelombang pertama.


Bagi jamaah haji gelombang kedua, mereka dijadwalkan ke Madinah untuk menjalankan shalat Arbain dan berziarah ke makam Rasulullah saw. Menag berpesan jangan sampai dalam masa tersebut, jamaah mengalami masalah Kesehatan.


“Perjalanan masih cukup panjang dan itu membutuhkan kondisi fisik yang prima,” pesan Gus Yaqut.


Salah satu upaya untuk menjaga kondisi tubuh seperti disampaikan Menag adalah untuk tidak lupa minum mengingat cuaca Arab Saudi yang sangat panas.


Meninggal akibat kelelahan
Pesan untuk pentingnya jamaah menjaga kesehatan juga disampaikan oleh Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana. Ia menyampaikan, dalam tiga hari terakhir, angka kematian cenderung tinggi.


“Ini masih lanjutan jamaah yang mengalami kelelahan pasca-Armuzna. Kuncinya adalah kita harus menjaga jamaah agar jangan terlalu kelelahan. Aktivitasnya harus disesuaikan dengan kemampuan fisik masing-masing jamaah,” jelas Budi di Jeddah, Jumat (15/7/2022).


Selama puncak haji yang berlangsung mulai tanggal 8-13 Dzulhijjah, jamaah haji dituntut untuk menjalani kegiatan fisik yang menguras tenaga. Pada tanggal 8 mereka bergerak dari hotel ke Arafah untuk persiapan wukuf yang berlangsung esok harinya.


Pada tanggal 9 malam, mereka bergerak ke Muzdalifah untuk mabit di sana, mulai tengah malam sampai pagi mereka dipindahkan lagi ke Mina. Ada barang bawaan yang mesti diangkat, jalan kaki dalam jarak yang jauh, hingga kurang tidur.


Selama di Mina, jamaah haji menjalani ritual lempar jumrah, yang lokasinya sekitar 4 kilometer dari penginapan. Dalam tiga hari mereka menempuh jarak 24 kilometer dengan jalan kaki. Bagi yang fisiknya lemah atau memiliki penyakit bawaan, aktivitas yang menguras tenaga selama tiga hari ini akan membuat badan kelelahan atau sakit.


Data Siskohat Kementerian Agama menunjukkan, angka wafat jamaah haji Indonesia pada 11 Juli 2022 mencapai lima orang. Angka ini turun pada 12 Juli 2022 menjadi dua orang, lalu naik lagi sehari berikutnya hingga tujuh orang dalam satu hari.


Pada 14 Juli 2022, ada dua jamaah haji Indonesia yang wafat. Masih berdasarkan Data Siskohat Kemenag, mayoritas jamaah wafat tahun ini disebabkan oleh penyakit-penyakit kardiovaskuler.


Sampai hari ke-43, per Sabtu, 16 Juli 2022 jumlah jamaah haji yang meninggal berdasarkan laman Siskohat mencapai 54 orang. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan jamaah meninggal tahun 2019 (241), tahun 2018 (206), dan 2017 (390).


Terdapat penurunan persentase jamaah haji yang meninggal. Tahun 2022, jamaah haji Indonesia berjumlah 100 ribu, sedangkan tahun-tahun sebelumnya dalam kapasitas normal 211 ribu. Tahun ini pun, usia jamaah haji dibatasi maksimal 65 tahun.


Pewarta: Achmad Mukafi Niam
Editor: Musthofa Asrori