Internasional

PBB Serukan Dunia untuk Menyelamatkan Jutaan Warga Yaman dari Kelaparan

Jumat, 4 Desember 2020 | 08:30 WIB

PBB Serukan Dunia untuk Menyelamatkan Jutaan Warga Yaman dari Kelaparan

Anak-anak makan roti yang mereka kumpulkan dari tempat pembuangan sampah di pinggiran kota pelabuhan Laut Merah Hodeida, Yaman, pada 7 Januari 2018. (Fot0: Reuters)

Sana’a, NU Online
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berdasarkan studi terbarunya mengatakan, puluhan juta warga Yaman akan menghadapi krisis makanan pada tahun depan. Merujuk pernyataan badan PBB yang berfokus di bidang pangan, FAO, UNICEF, dan World Food Programme (WFP), lebih dari setengah populasi Yaman—yang berjumlah 30 juta jiwa- berisiko masuk ke dalam tingkat kelaparan yang semakin memburuk pada pertengahan 2021. 


 Direktur Eksekutif WFP, David Beasley, menyebut, dunia tidak boleh membiarkan penduduk Yaman kelaparan. Menurutnya, studi itu seharusnya menjadi peringatan bagi komunitas internasional atau penduduk dunia untuk menyelamatkan jutaan warga Yaman dari krisis pangan.


“Angka-angka yang mengkhawatirkan ini pasti menjadi peringatan bagi dunia. Yaman berada di ambang kelaparan dan kita tidak boleh berpaling dari jutaan keluarga yang sekarang sangat membutuhkan (bantuan),” katanya, dikutip dari laman Aljazeera, Kamis (3/12).


Jumlah warga Yaman yang siap menghadapi fase darurat kerawanan pangan (awal kelaparan) diperkirakan meningkat, dari 3,6 juta menjadi 5 juta pada paruh pertama 2021. Yang dimaksud fase darurat di sini adalah, orang-orang menderita sangat parah dan mereka yang paling rentan meninggal karena kelaparan. Ketiga badan PBB itu juga memperingatkan, jumlah warga Yaman yang saat ini menderita kelaparan bisa naik tiga kali lipat, dari 16.500 orang menjadi 47.000 orang antara Januari dan Juni 2021. 


Menurut Beasley, warga Yaman akan menghadapi persoalan yang lebih buruk pada tahun 2021, di bandingkan tahun 2020 ini. “Kelaparan masih bisa dicegah - tapi peluang itu terus berlalu seiring dengan berlalunya hari,” lanjutnya.

  
Dalam beberapa bulan terakhir, bantuan kemanusiaan untuk warga Yaman mengalami penurunan yang signifikan karena sejumlah negara Arab yang menjadi donor utama gagal menepati janjinya. 


Perang Yaman mulai meletus pada 2014 lalu antara kelompok Houthi dan pemerintah Yaman. Perang Yaman itu kemudian berubah menjadi perang proxy antara Iran yang mendukung Houthi dan koalisi Arab Saudi yang mendukung pemerintah Yaman. Hingga saat ini, dilaporkan lebih dari 100 ribu—baik militer maupun warga sipil- telah terbunuh.
 

Pewarta: Muchlishon
Editor: Fathoni Ahmad