Perempuan Yahudi Kecewa Dilarang Berdoa di Tembok Ratapan
NU Online · Jumat, 5 April 2013 | 03:01 WIB
Yerusalem, NU Online
Kelompok perempuan Yahudi mengemukakan sakit hati pada Kamis terhadap aturan baru yang melarang mereka memadahkan doa Yahudi di Tembok Ratapan di Yerusalem.
<>
Kelompok dikenal sebagai "Perempuan Tembok" itu dibentuk pada 1988 guna memperjuangkan Hak Perempuan berdoa di tempat suci, lapor Xinhua.
Pada surat tertanggal 14 Maret yang disiarkan harian Ha`arets, kepala Polisi Yerusalem, Yossi Pariente memerintahkan aturan baru yang maknanya adalah perempuan tidak diperkenankan memadahkan doa perkabungan Yahudi, Kaddish, di tempat tersebut.
Instruksi itu diterbitkan satu bulan sebelum peringatan hari-hari nasional termasuk peringatan nasional "Hari Bencana" (Holocaust Day) untuk mengenang kejatuhan tentara Israel.
"Keputusan kepala polisi ini ... tidak dapat dilaksanakan," kata Anat Hoffman, pendiri kelompok perempuan itu kepada Xinhua.
"Kami akan terus melanjutkan dan memperjuangkan hak untuk berdoa sesuai keinginan kami dan ketika kami menganggapnya cocok."
"Polisi mengambil sisi ultra-ortodoks, karena mereka takut pada kekuasaan dan kekuatan mereka. Tetapi kami tidak takut kepada siapapun, dan kami akan berlanjut melakukan seperti yang biasanya kami lakukan," ia menambahkan.
Menurut hukum ortodoks, kaum perempuan dan laki-laki dipisahkan di tempat para pemuja berdoa. Para perempuan mencoba mengubahnya agar diperbolehkan berdoa secara tradisi di tempat pria berdoa.
Pada Juni 2003, Mahkamah Agung mengatur agar perempuan mempunyai hak hukum untuk berdoa di Tembok Barat dengan pembatasan, sehingga mendesak mereka ke arah situs arkeologi terdekat yang disebut Panah Robinsin.
Redaktur : Hamzah Sahal
Sumber : Antara
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua