Internasional

Serangan Israel ke Masjid Al-Aqsha Dinilai Bisa Sulut Ketegangan Agama

Senin, 12 Agustus 2019 | 13:00 WIB

Serangan Israel ke Masjid Al-Aqsha Dinilai Bisa Sulut Ketegangan Agama

Bentrokan antara polisi Israel dan jamaah Masjid Al-Aqsha. (Ammar Awad/Reuters)

Yerusalem, NU Online
Pasukan keamanan Israel menyerbu Masjid Al-Aqsha dan menyerang jamaah yang tengah menjalankan Shalat Idul Adha pada Ahad (11/8). Dilaporkan 14 orang mengalami luka-luka akibat dari insiden itu.

Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengutuk aksi yang dilakukan pasukan Israel tersebut. Menurut Presiden Palestina, Israel harus bertanggung jawab atas serangan tersebut. Insiden itu dinilai bisa meningkatkan ketegangan di antara dua negara.

“Kita mesti menjadikan pemerintah Israel bertanggung jawab karena polisinya menerobos ke dalam halaman Masjid Al-Aqsha dan menyerang jamaah, yang merupakan provokasi terhadap perasaan umat Muslim dan menjadi bahan bakar buat situasi dan meningkatkan ketegangan yang akan menyeret wilayah ini ke lingkaran kekerasan,” kata juru bicara Presiden Palestina, Nabil Abu Rudeinah, dikutip WAFA, Ahad (11/8).

Presiden Palestina juga mendesak negara-negara Arab dan internasional untuk mencegah dan menghentikan tindakan sewenang-wenang Israel di wilayah Yerusalem, terutama Masjid Al-Aqsha. 

Sementara itu, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menyebut, penyerangan Masjid Al-Aqsha oleh pasukan Israel pada Idul Adha merupakan bentuk agresi kejam. Menurut PLO, insiden itu sengaja dirancang untuk menyulut ketegangan politik dan agama di Palestina.

“Serangan Israel ini dan dukungan politis terhadap ekstremisme menyulut sentiment keagamaan dan berpotensi menjerumuskan wilayah ini ke dalam perang sektarian. Tindakan-tindakan itu mencerminkan agenda berbahaya dan tidak bertanggung jawab yang harus dihadapi dengan pengutukan internasional yang tegas dan menyeluruh,” kata pejabat PLO.

Diketahui, polisi Israel menyerang puluhan ribu umat Islam yang sedang menjalankan Shalat Idul Adha di Masjid Al-Aqsha, Kota Tua Yerusalem. Serangan itu terjadi setelah Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dan pejabat ekstremis sayap-kanan Israel mendesak agar kaum Yahudi fanatik diizinkan tempat suci umat Muslim itu pada hari raya Idul Adha. Untuk itu, polisi Israel menyerang dan mengeluarkan umat Muslim dari Masjid Al-Aqsha. (Red: Muchlishon)