Internasional

Songkok Magic Kader PMII Raih Emas di Ajang Inovasi Internasional

Rabu, 20 November 2019 | 18:45 WIB

Songkok Magic Kader PMII Raih Emas di Ajang Inovasi Internasional

Andika Nur Afandi (tengah) saat menerima penghargaan di Taiwan

Jakarta, NU Online
Kreasi dan inovasi kader PMII Universitas Brawijaya Jawa Timur berupa songkok magic meraih medali emas pada ajang The Chinese Innovation and Invention Society Organized: International Innovation and Invention Competition 2019 yang dihelat Kamis 14 November 2019 di Taipei Ambassador Hotel, Taiwan.

Andhika Nur Afandi salah satu anggota kelompok tersebut menuturkan songkok magic adalah sejenis songkok atau kopiah yang didesain khusus dengan pewangi, antijamur, dan pendingin.
 
"Awalnya kami melihat dari songkok biasa pada umumnya yang kendalanya adalah bisa timbul jamur dan berbau. Dari situ kita muncul ide untuk membuat songkok magic," kata Andika dihubungi dari Jakarta, Rabu (20/11).
 
Selain Andika, pada kelompok tersebut ada Novita Kristiani dan Yola Yuwinda dan tiga orang lainnya. Tetapi ketika lomba untuk presentasi di Taiwan hanya tiga orang yang bisa berangkat, sebab tiga anggota lainnya berhalangan karena urusan administratif.
 
Andika mengatakan kelompoknya sampai lolos pada penghargaan tersebut sebelumnya dengan mengirim abstrak atau metode dari penemuan yang dikirim lewat online. Mereka kemudian diundang untuk mempresentasikannya.
 
"Mungkin juri melihat ada sesuatu yang membuat menarik dan bisa memberi solusi bagi Muslim Indonesia untuk songkok yang biasanya berbau. Kami tidak tahu apakah yang membuat para juri tertarik. Tapi pastinya kami berusaha membuat semaksimal mungkin supaya juri mempertimbangkan inovasi kami," paparnya.

Pada ajang tersebut, selain kategori medali emas, juga memperebutkan medali perak, dan medali perunggu.

Tergabung dalam satu tim yang dari delegasi Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, ketiganya berhasil tampil maksimal dan membuat dewan juri terpukau.   
 
"Sebenarnya kami tidak menyangka akan berhasil meraih medali emas karena saingannya amat ketat dari negara-negara maju. Di samping itu saingan kami juga tidak hanya mahasiswa saja melainkan juga dosen dan akademisi dari seluruh dunia berkumpul di sini," kata Andhika yang juga sebagai koordinator kelompok.
 
Mahasiswa Berprestasi Vokasi 2019 sekaligus peraih 11 Sertifikat dan Medali Internasional tersebut mengungkapkan rasa bangganya, usai dinobatkan sebagai peraih medali emas bersama kelompoknya. Menurutnya, pencapaiannya sekarang ini tidak luput dari kerja keras, tekat yang kuat, serta rasa ingin maju. Dan, yang membuat mereka meraih pencapaian ini tak luput doa dari kedua orang tua.   
 
"Alhamdulillah, senang dan bangga. Selain lomba, motivasi lain saya ikut lomba karena ingin melihat dunia luar, beasiswa, dan saling bertukar ide dan gagasan dengan mahasiswa negara lain, serta masyarakat dunia dan berbagi masalah yang tengah di hadapi di  negara masing-masing," ungkap Andhika yang kelahiran Lamongan, Jawa Timur. 
 
 
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Alhafiz Kurniawan