Internasional

Sudah Tiba di Taiwan, Dai Internasional PBNU Siap Syiar Ramadhan ke 13 Ranting NU

Senin, 18 Maret 2024 | 14:00 WIB

Sudah Tiba di Taiwan, Dai Internasional PBNU Siap Syiar Ramadhan ke 13 Ranting NU

Dai internasional PBNU sudah tiba di Taiwan untuk berdakwah selama Ramadhan. (Foto: PCINU Taiwan)

Jakarta, NU Online

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan menyambut kehadiran enam dai dari program safari Ramadhan hasil kerja sama Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) dan NU Care-LAZISNU PBNU. Acara penyambutan ini diselenggarakan dalam buka puasa bersama, pada Ahad (17/3/2024).


Ketua PCINU Taiwan Didik Purwanto menyambut baik kedatangan para dai dan mengapresiasi program dakwah Ramadhan LD PBNU dan NU Care-LAZISNU PBNU yang mengusung tema Memenangkan RamadhanDakwah NU Mendunia


Ia menyebut, keenam dai tersebut nantinya diproyeksikan untuk berdakwah ke 13 ranting yang tersebar di seluruh Taiwan.


"Kami berterima kasih karena PCINU Taiwan mendapatkan kesempatan untuk mendapat enam da'i dalam program dakwah PBNU. Keenam dai ini akan mengisi majelis ilmu dan shalawat, baik di offline maupun online, di 13 ranting yang ada dalam naungan PCINU Taiwan, serta di berbagai tempat lainnya di Taiwan," ujar Didik dalam keterangannya kepada NU Online, Senin (18/3/2024).


Adapun enam dai tersebut adalah Muhammad Syarofi, Muhammad Mabrur, Muhammad Riza Diponegoro, Fani Ruusul Masail, Ali Fitriana Rahmat, dan Mohmmad Al-Faiz.


Didik menambahkan, materi pengajian akan meliputi berbagai topik keagamaan, pembahasan kitab-kitab, serta nilai-nilai ke-NU-an, sebagai bagian dari upaya PBNU untuk menyebarkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.


Lebih lanjut ia menyebut, jadwal keenam dai tersebut akan diproyeksikan ke sejumlah tempat berbeda.

 

Muhammad Syarofi dari Ma'had Aly Darussalam Martapura Kalimantan Selatan akan mengisi kegiatan di wilayah Taoyuan, Guanyin, Zhongli, dan Xinpo.


Lalu ada Mohammad Al-Faiz yang bertugas di wilayah Keelung, Daxi, Yilan, dan Pelabuhan Daerah Keelung. Kemudian, Ali Fitriana Rahmat ditempatkan di Kaohsiung, Dongkang, Pingtung, dan Gangshan.


Selanjutnya ada Fani Ruusul Masail yang merupakan Dosen STAI Al Aqidah Jakarta dan Muhammad Mabrur Dosen STAIM Magetan akan mengisi kegiatan di wilayah Taipei, Hualien, Taitung, Hsincu, Tamsui, dan Penghu.

 

Sementara M Riza Diponegoro akan bertugas di wilayah Changhua, Taichung, Chiayi, dan Nantou.


Didik menegaskan, pengetahuan terkait Islam di Taiwan saat ini kian meningkat, tapi masih bersifat parsial sehingga perlu adanya penguatan keaswajaan terutama tentang Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.


"PCINU Taiwan lahir dari persatuan warga Nahdliyin yang terdiri dari pekerja migran Indonesia, mahasiswa, pekerja profesional, dan warga lokal Taiwan. Sejarahnya, PCINU Taiwan didirikan dan dilantik oleh PBNU pada tanggal 5 Oktober 2008 di Taipei dan teregistrasi secara resmi di Pemerintahan Taiwan dengan nama 社團法人台北市印尼服務交流協會 (Asosiasi Pertukaran Jasa Indonesia-Taipei)," katanya.


Didik juga berharap, program ini semakin memperkaya pengalaman beribadah di bulan Ramadhan dan memperkuat keimanan serta pengetahuan jamaah terkait ajaran Islam yang toleran.


Sementara itu, Fani Ruusul Masail menekankan pentingnya meningkatkan ilmu pengetahuan agama dalam menjalani bulan Ramadhan. Menurutnya, pembelajaran dan penyebaran ilmu menjadi kunci untuk memperbaiki diri dan memberikan manfaat bagi orang lain.


"Setiap hari kita harus terus upgrade keilmuan, kemudian keilmuan yang kita dapat tidak hanya diterapkan secara personal tapi dapat disebarkan dan diamalkan kepada teman-teman kita yang lain yang memang membutuhkan," ujarnya.


Mengutip hadits khairunnas anfauhum linnas, Fanu menjelaskan bahwa sebaik-baiknya manusia yakni mereka yang dapat memberikan manfaat bagi manusia lainnya.


"Sejatinya kita sebagai makhluk sosial, manusia tentu tidak dapat hidup seorang diri. Manusia membutuhkan bantuan dan pertolongan dari manusia lainnya. Oleh karena itu, sebaik-baiknya manusia adalah yang dapat memberikan manfaat bagi manusia lainnya," ujarnya.


Fani juga menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama yang sudah dibangun antara Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) dan PCINU Taiwan meliputi penanganan pemulasaraan jenazah WNI di Taiwan, pelaksanaan nikah massal secara resmi oleh negara bagi WNI di Taiwan, pendidikan dan sosialisasi terhadap PMI di Taiwan, serta perayaan hari-hari besar.


"PCINU Taiwan ini sungguh luar biasa dan saya pikir kalian semua yang ada di sini tidak hanya good saja, tapi excellent," ungkapnya.