Pemerintah Yaman melaporkan kasus infeksi virus corona (Covid-19) pada Jumat (10/4) atau sehari setelah Koalisi Militer Pimpinan Arab Saudi mendeklarasikan gencatan senjata. Ini merupakan kasus corona pertama di negeri tersebut.
Seperti diberitakan AFP, kasus corona pertama di Yaman tersebut terjadi di wilayah provinsi selatan. "Kasus virus Corona pertama yang dikonfirmasi telah dilaporkan di provinsi Hadramawt," kata Komite Darurat Nasional Tertinggi Covid-19 Yaman.
Menurut komite, pasien yang positif terinfeksi virus corona itu sedang menjalani perawatan dan dalam keadaan stabil. Disebutkan bahwa pihak terkait telah melakukan berbagai macam upaya untuk mencegah penyebaran virus tersebut.
Sehari sebelumnya, Kamis (9/4), Koalisi militer pimpinan Arab Saudi mendeklarasikan gencata dalam Perang Yaman selama dua pekan ke depan. Pihak Koalisi menyebut, durasi gencatan tersebut bisa saja diperpanjang nantinya, tergantung perkembangan ke depannya. Langkah ini sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).
Langkah ini merupakan respons Koalisi Pimpinan Saudi terhadap seruan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak pemerintah dan Houthi terlibat—dengan itikad baik dan tanpa prasyarat—dalam pembicaraan untuk menyetujui mekanisme gencatan senjata nasional, langkah-langkah pembangunan kepercayaan kemanusiaan dan ekonomi, serta memulai kembali negosiasi penyelesian konflik.
Utusan Khusus PBB Martin Griffiths menyambut baik gencatan senjata yang diumumkan koalisi Saudi tersebut. Ia menyerukan pihak-pihak yang berkonflik untuk segera menghentikan semua permusuhan.
Hal yang sama juga dirasakan penduduk Yaman dan Saudi yang selama ini daerahnya dijadikan sebagai medan tempur. Mereka menyambut baik kabar gencatan senjata tersebut.
Perang Yaman yang bermula pada 2014 itu telah menyebabkan kehidupan di negeri itu kacau balau. Lebih dari seratus ribu orang meninggal dunia. Jutaan orang meninggalkan tempat tinggalnya dan mengungsi. Puluhan juta menghadapi kerawanan makanan. Dan ribuan sekolah hancur.
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Maulid Nabi dan 4 Sifat Teladan Rasulullah bagi Para Pemimpin
2
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Bulan September 2025
3
DPR Jelaskan Alasan RUU Perampasan Aset Masih Perlu Dibahas, Kapan Disahkan?
4
Pengacara dan Keluarga Yakin Arya Daru Meninggal Bukan Bunuh Diri
5
Khutbah Jumat: Menjaga Amanah dan Istiqamah dalam Kehidupan
6
Gus Yahya Ajak Warga NU Baca Istighfar dan Shalawat Bakda Maghrib Malam 12 Rabiul Awal
Terkini
Lihat Semua