Ribuan Peziarah Padati Makam Syaihona Kholil Bangkalan
NU Online · Jumat, 24 Juni 2022 | 09:15 WIB
Bangkalan, NU Online Jatim
Ziarah kubur ke makam para wali dan ulama menjadi tradisi muslim di Indonesia. Biasanya mereka berbondong-bondong berziarah pada Kamis sore hingga Jumat. Peziarah juga kerap kali memadati kompleks makam di hari-hari besar Islam, seperti awal tahun baru Islam, bulan Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, dan lainnya.
Cara berangkat peziarah-pun berbeda-beda, ada yang berangkat dengan kendaraan pribadi, rombongan dengan menyewa bus, ada juga yang jalan kaki karena lokasinya dekat.
Suasana seperti itu juga terlihat di makam ulama kharismatik asal Pulau Madura, Syaikhona Muhammad Kholil yang berada di Desa Martajesah, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Kamis (23/06/2022) malam.
Pantauan NU Online Jatim, peziarah yang berdatangan tidak hanya dari Madura, melainkan banyak juga yang dari luar Madura. Terlihat juga beberapa santri yang sedang merayakan kelulusan kelas akhir. Suasana semakin ramai setelah adzan Maghrib berkumandang. Lapangan parkir penuh dengan bermacam kendaraan mulai dari motor, mobil pribadi, hingga bus yang mengangkut rombongan peziarah.
Menurut Lukman, salah satu keamanan Pasarean Syaihona Muhammad Kholil Bangkalan, kendaraan ditaksir mencapai ribuan setiap malam hingga hari Jumat.
"Kami bersama petugas lain kewalahan apabila peziarah berdatangan secara bersamaan. Yang kami lakukan adalah berkoordinasi dan membagi tugas," katanya.
Untuk jumlah kendaraan, Lukman memperkirakan mencapai ribuan. Petugas parkir harus bergantian dari pagi, malam, hingga dini hari demi menjaga keamaan.
"Diperkirakan ribuan, kalau pastinya saya tidak tahu. Karena petugasnya bergantian," terangnya.
Perlu diketahui, Syaihona Muhammad Kholil Bangkalan merupakan guru dari ulama-ulama Nusantara. Muridnya sudah menyebar dan mendirikan pondok pesantren di penjuru negeri. Di antara muridnya adalah pendiri Nahdlatul Ulama, seperti KH Hasyim Asy'ari, KH Wahab Chasbullah, KH Bisri Syansuri, KH Ahmad Syamsul Arifin. Wajar saja jika nama besarnya tetap kekal meskipun sudah wafat hampir satu abad silam.
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua